Jakarta (ANTARA) - PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) mencatat bahwa konsumen mulai berbelanja keperluan Ramadhan dua minggu sebelum memasuki bulan puasa.

"Dari segi perilaku belanja, Blibli mencatat pelanggan biasanya mulai mencari dan membeli kebutuhan Ramadhan sejak dua minggu sebelum bulan puasa," kata SVP of Campaign Blibli, Cindy Kalensang dalam siaran pers pada Kamis.

Data internal Blibli menegaskan bahwa di momen Ramadan pada tahun 2022, terdapat peningkatan jumlah transaksi sebanyak dua kali lipat dibandingkan hari biasa (year on year).

Baca juga: Adu strategi "e-commerce" Tanah Air, siapa juaranya?

Tahun ini merupakan Ramadhan pertama tanpa pembatasan sejak pandemi COVID-19. Ramadhan kal ini diprediksi akan mengalami lonjakan euforia, dibandingkan momen Ramadhan tahun-tahun sebelumnya.

Tak heran, data Google, menyebutkan bahwa konsumen digital di Indonesia disebut semakin gencar berburu produk incaran pada kategori makanan, gadget, dan pakaian. Selain itu, kendaraan bermotor dan perlengkapan rumah tangga juga merupakan produk yang banyak dicari di periode menjelang Ramadhan.

Berangkat dari tren tersebut, Blibli meluncurkan kampanye "Ga Sabar" (Gas Ambil Rejeki Ramadan) selama periode 4-14 April 2023 dengan menghadirkan beragam promo menarik mulai dari diskon 90 persen untuk semua pembelian, voucher combo up to Rp2.5 juta, hingga peluang gratis ongkir berkali-kali tanpa minimal transaksi belanja.

"Melalui kampanye Ga Sabar Ramadan di Blibli, kami ingin wujudkan antusias pelanggan dalam membeli berbagai kebutuhan mereka selama Ramadan, mulai dari kebutuhan harian, sampai perlengkapan ibadah," katanya

Karena itu, Blibli optimistis dan berkomitmen untuk memberikan keleluasaan bagi pelanggan dalam berbelanja sebelum maupun pada saat berpuasa melalui fitur-fitur inovatif seperti layanan 2 Jam Sampai, Click & Collect, dan Blibli Instore, kata Cindy.

Baca juga: Blibli gelar "workshop" bagi para "seller"

Baca juga: "Islands Hackathon" dorong inovasi untuk solusi sampah plastik

Baca juga: Talenta digital seperti apa yang dicari e-commerce?