OIF UMSU pastikan 1 Ramadhan 1444 HIjriah hari Kamis
22 Maret 2023 21:41 WIB
Petugas OIF UMSU memantau ketinggian hilal untuk memastikan 1 Ramadhan di Gedung Pascasarjana UMSU, Rabu (22/3/2023). (FOTO ANTARA/M Sahainy Nasution)
Medan (ANTARA) - Kepala Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU), Arwin Juli Rahmadi Butarbutar memastikan bahwa 1 Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis, (23/3) 2023 Masehi.
"Dari pengamatan yang dilakukan Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU) , ketinggian hilal usai terbenam matahari berada di posisi 8 derajat. Artinya masa periode pengamatan 32 menit muncul hilal sampai terbenam matahari," katanya di Medan, Rabu petang.
Ia memastikan sesuai metode yang berkembang di Muhammadiyah dan pemerintah pada saat Maghrib malam ini sudah masuk pada bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah.
"Pantauan yang kami lakukan ada di dua titik yakni, di Barus, Tapanuli Tengah dan Gedung Pascasarjana UMSU," katanya.
Ia menambahkan meski awal Ramadhan ditetapkan pada hari yang sama, hanya saja pada 1 Syawal nanti antara pemerintah dan Muhammadiyah bisa berpotensi berbeda.
"Ada potensi berbeda jatuh 1 Syawal nantinya karena di bawah 3 derajat," kata Arwin Juli Rahmadi Butarbutar .
Sementara itu Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengatakan kemungkinan besar 1 Ramadhan serentak hanya saja pihaknya masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat.
"Untuk itu, pada Ramadhan 1444 Hijriah ini kita menjalankan ibadah puasa maupun shalat tarawih dengan maksimal. Bagi yang tidak menjalankan ibadah puasa kita harus saling menghargai," katanya.
Baca juga: OIF UMSU digandeng Pemkot Medan amati hilal di awal Ramadhan 1444 H
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara membuka Program Studi Astronomi
Baca juga: UMSU akan membangun OIF di titik nol peradaban Islam Indonesia
Baca juga: Pemkot Medan menunjuk OIF UMSU sebagai pusat pengamatan bulan sabit
"Dari pengamatan yang dilakukan Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU) , ketinggian hilal usai terbenam matahari berada di posisi 8 derajat. Artinya masa periode pengamatan 32 menit muncul hilal sampai terbenam matahari," katanya di Medan, Rabu petang.
Ia memastikan sesuai metode yang berkembang di Muhammadiyah dan pemerintah pada saat Maghrib malam ini sudah masuk pada bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah.
"Pantauan yang kami lakukan ada di dua titik yakni, di Barus, Tapanuli Tengah dan Gedung Pascasarjana UMSU," katanya.
Ia menambahkan meski awal Ramadhan ditetapkan pada hari yang sama, hanya saja pada 1 Syawal nanti antara pemerintah dan Muhammadiyah bisa berpotensi berbeda.
"Ada potensi berbeda jatuh 1 Syawal nantinya karena di bawah 3 derajat," kata Arwin Juli Rahmadi Butarbutar .
Sementara itu Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengatakan kemungkinan besar 1 Ramadhan serentak hanya saja pihaknya masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat.
"Untuk itu, pada Ramadhan 1444 Hijriah ini kita menjalankan ibadah puasa maupun shalat tarawih dengan maksimal. Bagi yang tidak menjalankan ibadah puasa kita harus saling menghargai," katanya.
Baca juga: OIF UMSU digandeng Pemkot Medan amati hilal di awal Ramadhan 1444 H
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara membuka Program Studi Astronomi
Baca juga: UMSU akan membangun OIF di titik nol peradaban Islam Indonesia
Baca juga: Pemkot Medan menunjuk OIF UMSU sebagai pusat pengamatan bulan sabit
Pewarta: M. Sahbainy Nasution
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023
Tags: