Banyuwangi pacu Program Sekardadu guna rawat kebersihan sungai
22 Maret 2023 15:30 WIB
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Dam Concrong, Kecamatan Rogojampi, usai resmikan program Sekardadu 2023. Selasa (22/3/2023) ANTARA/HO-Humas Pemkab Banyuwangi
Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jawa Timur, terus menggeber program Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu) dengan menggerakkan lintas sektor, termasuk pelajar, untuk bersama-sama merawat kebersihan sungai.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Rabu, mengatakan sungai dengan mata airnya mempunyai peranan penting sebagai sumber kehidupan bagi makhluk hidup di sekitarnya.
"Kebiasaan kita sangat menentukan kualitas sungai yang ada di sekitar kita. Kalau perilaku kita seenaknya ke sungai, pastinya dampaknya juga kurang baik. Salah satunya banjir itu menggambarkan bagaimana kita menjaga aliran air dan sungai," ujarnya.
Baca juga: Seratusan rumah warga Banyuwangi terendam banjir luapan air sungai
Oleh karena itu, kata Ipuk, menjaga aliran air dan sungai menjadi penting dan pemkab melakukan upaya menjaga resapan air di kawasan hulu dengan memperbanyak penanaman pohon-pohon keras di dataran atas yang bertujuan agar air tersimpan di tanah lebih lama, selain juga untuk menumbuhkan mata air.
"Kami harap dengan Program Sekardadu bisa efektif menumbuhkan budaya baru bagaimana kita memperlakukan sungai dan aliran air lainnya dengan baik," katanya.
Melalui program itu pihaknya menggerakkan lintas sektor untuk bersama-sama merawat sungai mulai daerah tangkapan air (catchment area/hulu) hingga hilir.
Hal ini melibatkan Dinas PU Pengairan, Dinas PU Cipta Karya, Dinas Pendidikan, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, dan lainnya, juga menggerakkan seluruh sekolah dan kampus yang kawasannya dialiri sungai.
Baca juga: PTPN dan KAI ajak pelajar SD dan SMP Banyuwangi jaga lingkungan
Sementara itu Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi Guntur Priambodo menjelaskan Program Sekardadu pada tahun ini melibatkan 124 sekolah dasar, 75 SMP, 26 SMA, dan 9 kampus se-Banyuwangi.
"Tahun lalu kami berhasil mengintervensi dan melakukan pembenahan Daerah Aliran Sungai (DAS) sepanjang 16.100 meter aliran sungai. Target kami tahun 2023 ini meningkat menjadi 70.000 meter lebih DAS yang akan dirawat. Khusus perguruan tinggi, akan ada 36 DAS yang bakal dirawat," katanya.
Para pelajar dan mahasiswa ini diedukasi secara aktif bagaimana menjaga kebersihan sungai dan lingkungannya. Mereka diangkat sebagai Duta Sekardadu dan bertugas mengajak teman maupun masyarakat untuk bersama-sama merawat DAS di lingkungannya.
"Bicara Sekardadu bukan hanya output berupa sungai yang bersih, namun juga mencetak agen perubahan yang memiliki rasa malu untuk membuang sampah ke sungai, serta mengubah perilaku masyarakat untuk bersama-sama menjaga, sehingga sungai, saluran badan air, maupun sumber daya air di Banyuwangi bisa terjaga dengan baik. Mulai dari daerah catchment area hingga hilir," ujar Guntur.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi gencar konservasi untuk penanganan banjir
Baca juga: Pemkab Banyuwangi fokus penataan daerah hulu untuk penanganan banjir
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Rabu, mengatakan sungai dengan mata airnya mempunyai peranan penting sebagai sumber kehidupan bagi makhluk hidup di sekitarnya.
"Kebiasaan kita sangat menentukan kualitas sungai yang ada di sekitar kita. Kalau perilaku kita seenaknya ke sungai, pastinya dampaknya juga kurang baik. Salah satunya banjir itu menggambarkan bagaimana kita menjaga aliran air dan sungai," ujarnya.
Baca juga: Seratusan rumah warga Banyuwangi terendam banjir luapan air sungai
Oleh karena itu, kata Ipuk, menjaga aliran air dan sungai menjadi penting dan pemkab melakukan upaya menjaga resapan air di kawasan hulu dengan memperbanyak penanaman pohon-pohon keras di dataran atas yang bertujuan agar air tersimpan di tanah lebih lama, selain juga untuk menumbuhkan mata air.
"Kami harap dengan Program Sekardadu bisa efektif menumbuhkan budaya baru bagaimana kita memperlakukan sungai dan aliran air lainnya dengan baik," katanya.
Melalui program itu pihaknya menggerakkan lintas sektor untuk bersama-sama merawat sungai mulai daerah tangkapan air (catchment area/hulu) hingga hilir.
Hal ini melibatkan Dinas PU Pengairan, Dinas PU Cipta Karya, Dinas Pendidikan, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, dan lainnya, juga menggerakkan seluruh sekolah dan kampus yang kawasannya dialiri sungai.
Baca juga: PTPN dan KAI ajak pelajar SD dan SMP Banyuwangi jaga lingkungan
Sementara itu Kepala Dinas PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi Guntur Priambodo menjelaskan Program Sekardadu pada tahun ini melibatkan 124 sekolah dasar, 75 SMP, 26 SMA, dan 9 kampus se-Banyuwangi.
"Tahun lalu kami berhasil mengintervensi dan melakukan pembenahan Daerah Aliran Sungai (DAS) sepanjang 16.100 meter aliran sungai. Target kami tahun 2023 ini meningkat menjadi 70.000 meter lebih DAS yang akan dirawat. Khusus perguruan tinggi, akan ada 36 DAS yang bakal dirawat," katanya.
Para pelajar dan mahasiswa ini diedukasi secara aktif bagaimana menjaga kebersihan sungai dan lingkungannya. Mereka diangkat sebagai Duta Sekardadu dan bertugas mengajak teman maupun masyarakat untuk bersama-sama merawat DAS di lingkungannya.
"Bicara Sekardadu bukan hanya output berupa sungai yang bersih, namun juga mencetak agen perubahan yang memiliki rasa malu untuk membuang sampah ke sungai, serta mengubah perilaku masyarakat untuk bersama-sama menjaga, sehingga sungai, saluran badan air, maupun sumber daya air di Banyuwangi bisa terjaga dengan baik. Mulai dari daerah catchment area hingga hilir," ujar Guntur.
Baca juga: Pemkab Banyuwangi gencar konservasi untuk penanganan banjir
Baca juga: Pemkab Banyuwangi fokus penataan daerah hulu untuk penanganan banjir
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: