Pemprov Kalsel merilis beberapa negara berinvestasi pada 2022
22 Maret 2023 12:00 WIB
Kepala Dinas PMPTSP Provinsi Kalsel Endri (tengah) didampingi oleh Kasubag Dani (kiri) dan Kepala Bidang Pembinaan Penanaman Modal, Mulyadi memberikan keterangan pers terkait capaian realisasi investasi Kalsel Triwulan IV Tahun 2022, di Banjarmasin, Rabu (22/3/2023). ANTARA/HO-Diskominfo Kalsel
Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) merilis beberapa negara yang menanamkan investasi di provinsi ini pada tahun 2022 dengan nilai mencapai Rp836,75 miliar.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTS) Provinsi Kalsel Endri dalam rilis yang disampaikan, Rabu, menyebutkan nilai investasi penanaman modal asing (PMA) cukup tinggi di daerahnya hingga triwulan IV tahun 2022.
"Diharapkan akan bisa naik lagi pada tahun 2023 ini, kami optimis negara asing berminat berinvestasi di Kalsel," ujar Endri.
Adapun beberapa negara asing yang sudah menanamkan modalnya pada tahun 2022 tersebut, ungkap Endri, yakni didominasi Singapura, Australia, Hong Kong, Malaysia, India, Thailand, British Virgin Island/Kepulauan Virgin Britania.
Dia pun menyampaikan, investasi asing di Kalsel ini didominasi pada tiga daerah, yakni di Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Tabalong, dan Kabupaten Balangan sebanyak 83 PMA.
"Terbanyak di Tanah Bumbu dengan nilai PMA sebesar Rp398,6 miliar, selanjutnya di Tabalong Rp129,1 miliar, dan Balangan Rp98 miliar," ujar Endri.
Investasi asing, kata dia, kebanyakan pada sektor pertambangan dengan nilai Rp381,7 miliar, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp225,9 miliar.
"Selanjutnya pada sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp156,5 miliar," ujarnya lagi.
Membanggakannya, kata Endri, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih lebih tinggi dari PMA di provinsi ini, yakni lebih tiga kali lipatnya.
"Nilai PMDN di Kalsel pada tahun 2022 sebesar Rp3,88 triliun," ujarnya pula.
Endri menyebutkan, ada sebanyak 701 PMDN masuk di Kalsel dengan nilai hampir Rp4 triliun tersebut, tertinggi pada sektor pertambangan.
"Investasi di bidang pertambangan batu bara di Kalsel ini masih istimewa, yakni, Rp1,37 triliun," ujarnya lagi.
Selanjutnya, kata dia, investasi di bidang energi kelistrikan, gas, dan air mencapai Rp1,18 triliun, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp368,4 miliar," katanya lagi.
Daerah tujuan investasi dalam negeri ini tetap pada Kabupaten Tabalong, Tanah Bumbu, dan Kota Banjarmasin.
"Kami terus berikan kemudahan berinvestasi di provinsi ini, sebagai upaya untuk meningkatkan peluang kerja dan perekonomian daerah," ujarnya pula.
Baca juga: Investor Arab Bangun Pabrik Moulding di Kalsel
Baca juga: Pemprov Kalsel kerja sama proyek strategis dengan investor Korea
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTS) Provinsi Kalsel Endri dalam rilis yang disampaikan, Rabu, menyebutkan nilai investasi penanaman modal asing (PMA) cukup tinggi di daerahnya hingga triwulan IV tahun 2022.
"Diharapkan akan bisa naik lagi pada tahun 2023 ini, kami optimis negara asing berminat berinvestasi di Kalsel," ujar Endri.
Adapun beberapa negara asing yang sudah menanamkan modalnya pada tahun 2022 tersebut, ungkap Endri, yakni didominasi Singapura, Australia, Hong Kong, Malaysia, India, Thailand, British Virgin Island/Kepulauan Virgin Britania.
Dia pun menyampaikan, investasi asing di Kalsel ini didominasi pada tiga daerah, yakni di Kabupaten Tanah Bumbu, Kabupaten Tabalong, dan Kabupaten Balangan sebanyak 83 PMA.
"Terbanyak di Tanah Bumbu dengan nilai PMA sebesar Rp398,6 miliar, selanjutnya di Tabalong Rp129,1 miliar, dan Balangan Rp98 miliar," ujar Endri.
Investasi asing, kata dia, kebanyakan pada sektor pertambangan dengan nilai Rp381,7 miliar, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp225,9 miliar.
"Selanjutnya pada sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp156,5 miliar," ujarnya lagi.
Membanggakannya, kata Endri, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) masih lebih tinggi dari PMA di provinsi ini, yakni lebih tiga kali lipatnya.
"Nilai PMDN di Kalsel pada tahun 2022 sebesar Rp3,88 triliun," ujarnya pula.
Endri menyebutkan, ada sebanyak 701 PMDN masuk di Kalsel dengan nilai hampir Rp4 triliun tersebut, tertinggi pada sektor pertambangan.
"Investasi di bidang pertambangan batu bara di Kalsel ini masih istimewa, yakni, Rp1,37 triliun," ujarnya lagi.
Selanjutnya, kata dia, investasi di bidang energi kelistrikan, gas, dan air mencapai Rp1,18 triliun, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp368,4 miliar," katanya lagi.
Daerah tujuan investasi dalam negeri ini tetap pada Kabupaten Tabalong, Tanah Bumbu, dan Kota Banjarmasin.
"Kami terus berikan kemudahan berinvestasi di provinsi ini, sebagai upaya untuk meningkatkan peluang kerja dan perekonomian daerah," ujarnya pula.
Baca juga: Investor Arab Bangun Pabrik Moulding di Kalsel
Baca juga: Pemprov Kalsel kerja sama proyek strategis dengan investor Korea
Pewarta: Sukarli
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023
Tags: