Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis Indonesia Muhammad Halim As Siddiq dan Muhammad Sultan Nurhabibullah berhasil menjadi juara pertama dan kedua di nomor tunggal putra turnamen Torneo Internacional de Badminton Giraldilla de la Habana 2023 di Kuba.

Pada babak final, kedua atlet tersebut saling berhadapan untuk memperebutkan posisi pertama tunggal putra di kejuaraan yang digelar pada 14-19 Maret itu, menurut keterangan KBRI Havana, Selasa.

Nomor lain yang juga dipertandingkan adalah ganda putra, ganda campuran, tunggal putri, dan ganda putri.

Menurut KBRI, tim bulu tangkis Indonesia berhasil mengalahkan peserta lainnya dari 12 negara, termasuk Kuba, Jamaika, Amerika Serikat, Inggris, Guatemala, Kroasia dan Bulgaria.

Selama mengikuti kejuaraan tersebut, Halim dan Sultan didampingi pelatih Wiempie Sidarta dari PB Jaya Raya.

Duta Besar RI untuk Kuba Nana Yuliana, yang menyaksikan penampilan pebulu tangkis Indonesia hingga babak final, menyampaikan selamat dan berkesempatan memberikan medali kepada Halim dan Sultan.

Dia berharap semakin banyak atlet Indonesia yang berlaga di kejuaraan-kejuaraan lainnya di Kuba.

"Saya ucapkan selamat kepada tim Indonesia yang berhasil menang dan membawa nama baik Indonesia dalam kejuaraan ini. Saya bangga dengan anak-anak muda Indonesia, namun berprestasi dan mampu mengharumkan merah putih di kancah internasional, termasuk di Kuba," ujar Nana seperti dikutip dalam keterangan KBRI.

Dia juga mengatakan bahwa Indonesia dan Kuba telah meneken nota kesepahaman (MoU) kerja sama olahraga pada 2013.

"Melalui MoU tersebut, kedua negara telah melakukan beberapa kerja sama, di antaranya Kuba telah mengirim pelatih tinju ke Indonesia dan sejumlah atlet bulu tangkis Kuba juga pernah berlatih di Indonesia," katanya.

Kejuaraan Torneo Internacional de Badminton Giraldilla de la Habana 2023 itu digelar lagi setelah tiga tahun tidak diselenggarakan akibat pandemi COVID-19.

Baca juga: KBRI Havana gelar acara peringatan 63 tahun hubungan Indonesia-Kuba
Baca juga: KBRI Havana beri bantuan untuk sekolah Indonesia di Kuba