Berburu cangkang telur hiu untuk konservasi dan penelitian
21 Maret 2023 18:46 WIB
Foto diambil pada 20 Maret 2023, menunjukkan Helen O'Neill, ahli biologi CSIRO Australian National Fish Collection, memegang kotak telur hiu di sebuah pantai di Hobart, Australia. (CSIRO/ Xinhua).
Canberra (ANTARA) - Organisasi Penelitian Ilmiah dan Industri Persemakmuran (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization/CSIRO) pada Senin (20/3) meluncurkan kegiatan bertajuk Great Eggcase Hunt, mengajak warga pencinta ilmu pengetahuan untuk mencari dan mendokumentasikan cangkang telur.
Cangkang atau kapsul telur membungkus telur hiu ovipar, ikan skate, dan chimaera selama masa kehamilan, yang dapat berkisar antara tiga bulan hingga tiga tahun.
Kegiatan perburuan cangkang telur tersebut merupakan inisiatif dari lembaga amal yang berbasis di Inggris, The Shark Trust, yang berfokus pada konservasi hiu, ikan skate, chimaera, dan ikan pari.
Ukurannya dapat berkisar antara 4 hingga 25 cm dan dapat berbentuk halus, bergerigi, atau menyerupai alat pembuka botol, bergantung pada spesiesnya.
Setelah sepenuhnya berkembang di dalam saluran telur, cangkang tersebut ditempatkan di luar tubuh selama sisa masa inkubasi, kemudian dilepaskan.
Helen O'Neill, seorang pakar biologi dari CSIRO Australian National Fish Collection, mengatakan bahwa dengan mendokumentasikan penemuan cangkang telur di pantai, warga dapat membantu para peneliti untuk mengetahui seperti apa bentuk cangkang telur dari berbagai spesies.
"Cangkang telur sangat penting untuk memahami biologi dasar ikan bertulang rawan (chondrichthyes) ovipar, serta mengungkap informasi berharga seperti di mana spesies yang berbeda hidup serta lokasi pembiakan mereka," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Kegiatan perburuan cangkang telur tersebut merupakan inisiatif dari lembaga amal yang berbasis di Inggris, The Shark Trust, yang berfokus pada konservasi hiu, ikan skate, chimaera, dan ikan pari.
Setiap cangkang telur memiliki morfologi unik yang dapat membantu para peneliti mendeskripsikan dan memberi nama spesies.
"Di Australian National Fish Collection, kami mencocokkan cangkang telur dengan spesies yang menghasilkannya," kata O'Neill.
"Cangkang telur yang ditemukan terdampar di pantai kemungkinan besar sudah menetas, mati sebelum waktunya akibat terdampar di pantai, atau dimangsa oleh hewan seperti siput laut, yang melubangi kotak telur dan menyedot isinya."
Cangkang atau kapsul telur membungkus telur hiu ovipar, ikan skate, dan chimaera selama masa kehamilan, yang dapat berkisar antara tiga bulan hingga tiga tahun.
Kegiatan perburuan cangkang telur tersebut merupakan inisiatif dari lembaga amal yang berbasis di Inggris, The Shark Trust, yang berfokus pada konservasi hiu, ikan skate, chimaera, dan ikan pari.
Ukurannya dapat berkisar antara 4 hingga 25 cm dan dapat berbentuk halus, bergerigi, atau menyerupai alat pembuka botol, bergantung pada spesiesnya.
Setelah sepenuhnya berkembang di dalam saluran telur, cangkang tersebut ditempatkan di luar tubuh selama sisa masa inkubasi, kemudian dilepaskan.
Helen O'Neill, seorang pakar biologi dari CSIRO Australian National Fish Collection, mengatakan bahwa dengan mendokumentasikan penemuan cangkang telur di pantai, warga dapat membantu para peneliti untuk mengetahui seperti apa bentuk cangkang telur dari berbagai spesies.
"Cangkang telur sangat penting untuk memahami biologi dasar ikan bertulang rawan (chondrichthyes) ovipar, serta mengungkap informasi berharga seperti di mana spesies yang berbeda hidup serta lokasi pembiakan mereka," ujarnya dalam sebuah pernyataan.
Kegiatan perburuan cangkang telur tersebut merupakan inisiatif dari lembaga amal yang berbasis di Inggris, The Shark Trust, yang berfokus pada konservasi hiu, ikan skate, chimaera, dan ikan pari.
Setiap cangkang telur memiliki morfologi unik yang dapat membantu para peneliti mendeskripsikan dan memberi nama spesies.
"Di Australian National Fish Collection, kami mencocokkan cangkang telur dengan spesies yang menghasilkannya," kata O'Neill.
"Cangkang telur yang ditemukan terdampar di pantai kemungkinan besar sudah menetas, mati sebelum waktunya akibat terdampar di pantai, atau dimangsa oleh hewan seperti siput laut, yang melubangi kotak telur dan menyedot isinya."
Penerjemah: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023
Tags: