Bandung (ANTARA) - Indonesia hanya tinggal menunggu beberapa saat lagi resmi sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA U20, yang merupakan ajang bergengsi kasta kedua setelah Piala Dunia FIFA di tingkat senior.

Enam stadion di pulau Sumatera, Jawa, dan Bali, sudah ditunjuk menjadi panggung bagi talenta muda dari berbagai negara di dunia dalam mengolah si kulit bundar. Kompetisi itu dijadwalkan digelar pada Mei hingga Juni 2023.

Adapun enam stadion yang telah ditunjuk itu yakni Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali).

Namun penunjukan enam stadion itu tidak serta merta membuat kota atau kabupaten tuan rumah langsung bangga karena telah ditunjuk. Karena keputusan penyelenggaraan serta kelayakan stadion itu untuk menggelar Piala Dunia U20 masih berada di tangan FIFA.

Baca juga: PSSI: FIFA bisa kurangi jumlah stadion laga Piala Dunia U-20
Terlebih lagi FIFA pada 2022 telah berkunjung ke Indonesia guna melakukan inspeksi dan memberikan koreksi terhadap hal-hal detil mengenai bangunan stadion yang musti diselesaikan.

Sehingga penunjukan itu justru menjadi tugas untuk pemerintah daerah guna mempersiapkan diri, yakni dengan menyelesaikan koreksi dari FIFA serta mempercantik stadion, seperti yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bandung untuk Stadion Si Jalak Harupat (SJH).

Kini tugas yang diberikan itu hampir mencapai waktu penilaian oleh FIFA. Rencananya FIFA akan berkunjung ke Indonesia pada 21-27 Maret 2023.

Dan Stadion Si Jalak Harupat dijadwalkan untuk dikunjungi FIFA pada 24 Maret 2023. Kunjungan FIFA itu pun diprediksi akan menentukan kelayakan stadion-stadion untuk menyelenggarakan ajang tersebut.

Sehingga masih ada kemungkinan ada stadion yang gagal terpilih menjadi panggung bagi Piala Dunia U20 tersebut.


Baca juga: Erick Thohir pastikan lapangan stadion Piala Dunia penuhi standar FIFA
Selanjutnya: Yakin layak
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (ketiga kanan) didampingi Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha Destria (kedua kanan), Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Essy Asiah (kanan) dan Bupati Bandung Dadang Supriatna (keempat kanan) meninjau lapangan sepak bola di Stadion SI Jalak Harupat di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (11/3/2023). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/nym.

Yakin layak
Si Jalak Harupat ditunjuk untuk menjadi venue pertandingan ketimbang Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang notabene berada di Kota Bandung. Adapun Stadion GBLA hanya ditunjuk menjadi tempat latihan bagi tim nasional peserta Piala Dunia U20 nantinya.

Stadion SJH yang berada di Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, itu sudah tidak asing dengan ajang internasional. Karena sebelumnya Si Jalak Harupat pernah menjadi lokasi babak penyisihan sepak bola di Asian Games 2018.

Dari sejumlah pengalaman itu, Pemerintah Kabupaten Bandung meyakini bila stadion yang telah dibangun sejak tahun 2003 itu bisa unjuk gigi di tingkat dunia melalui Piala Dunia U20.

Untuk itu, berbagai renovasi telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bandung dan juga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kini renovasi itu telah mencapai tahap akhir namun belum sepenuhnya rampung.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung Kawaludin mengatakan pengerjaan renovasi di Stadion Si Jalak Harupat sudah mencapai 90 persen. Itu pun, kata dia, hanya menyisakan hal-hal kecil yang masih perlu dirapikan.

Baca juga: PSSI: Semua stadion Piala Dunia U-20 punya catatan minus dari FIFA
Sedangkan perbaikan terhadap rumput lapangan, trek atletik, pagar tribun, hingga fasilitas di dalam ruangan stadion menurutnya sudah mencapai 100 persen.

Tak hanya infrastruktur stadion, menurutnya pihaknya pun mempercantik kawasan sekitar stadion. Di antaranya dengan mengganti aspal dengan aspal baru di jalan sekeliling stadion, serta membenahi skywalk penghubung antara bangunan VVIP di depan Gerbang Barat dengan bangunan stadion.

Dengan beragam perbaikan tersebut, Kawaludin optimis Jalak Harupat akan tetap dipilih dan dinyatakan layak oleh FIFA untuk Piala Dunia U20.

"Saya tidak punya pemikiran sedikitpun untuk tidak digunakan, karena kita sudah sangat maksimal merenovasi SJH, semua item yang direkomendasikan FIFA sudah 100 persen," kata Kawaludin.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir pun menyebut bahwa Stadion Si Jalak Harupat merupakan salah satu stadion kebanggaan warga Jawa Barat. Dia pun meminta Pemerintah Kabupaten Bandung untuk menyelesaikan komitmen sesuai tenggat waktu yang diberikan FIFA.

"Kejuaraan U20 ini event yang terakhir datang di Asia Tenggara itu 23 tahun lalu, dan belum tentu datang lagi ke Indonesia," kata Erick Thohir saat mengunjungi Si Jalak Harupat.


Baca juga: Erick Thohir kunjungi Si Jalak Harupat pastikan renovasi tepat waktu

Selanjutnya: Meramaikan Piala Dunia ...
Foto udara Stadion Si Jalak Harupat di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (17/3/2023). Renovasi yang sedang berlangsung di Stadion Jalak Harupat tersebut rencananya akan ditinjau langsung oleh FIFA pada 21 hingga 27 Maret 2023 mendatang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/aww.
Meramaikan Piala Dunia U20 di SJH

Masyarakat Kabupaten Bandung sudah tidak asing dengan ajang sepak bola di Stadion Si Jalak Harupat. Stadion itu pun pernah menjadi saksi perjalanan Persib Bandung hingga menjuarai Liga Utama Sepakbola Indonesia pada tahun 2014.

Di samping itu, Tim Nasional Indonesia pun pernah beberapa kali merumput di Stadion Si Jalak Harupat untuk menghadapi tim nasional lain.

Walaupun sedianya Si Jalak Harupat merupakan markas tim Persikab Bandung, masyarakat Kabupaten Bandung pun tak enggan untuk mendatangi Si Jalak Harupat demi menyaksikan suatu kesebelasan bermain sepakbola.

Untuk itu, Kawaludin pun mengatakan sosialisasi terkait penyelenggaraan Piala Dunia U20 pun telah dilakukan pihaknya meskipun Si Jalak Harupat belum resmi diputuskan menjadi panggung ajang tersebut.

Menurutnya Pemerintah Kabupaten Bandung melakukan sosialisasi di antaranya dengan menggandeng sejumlah lembaga serta menggelar dialog terkait persiapan Piala Dunia U20 di Kabupaten Bandung.

Dengan begitu, dia berharap masyarakat akan berbondong-bondong menyaksikan Piala Dunia U20 yang notabene merupakan kasta kedua dari Piala Dunia tingkat senior.

"Terus biasanya nanti ada acara semacam pengarakan trofi, nanti itu dibumbui dengan acara seni budaya dan yang lainnya. Kan itu ajang promosi supaya tahu agar masyarakat terinformasikan soal event ini di Si Jalak Harupat," kata Kawaludin.

Saat ini kawasan Sarana Olahraga (SOR) Si Jalak Harupat ditutup sementara untuk umum sehingga renovasi yang dilakukan di Stadion Si Jalak Harupat bisa berjalan secara optimal.

Menurut Kawaludin penutupan itu pun bisa menjadi salah satu sarana sosialisasi kepada masyarakat. Karena masyarakat yang biasa berkunjung ke kawasan Si Jalak Harupat untuk berolahraga pun akan mengetahui bahwa stadion tersebut akan digunakan untuk ajang Piala Dunia U20.

"Masyarakat diharapkan bersabar karena kita sedang mempersiapkan satu event yang mempertaruhkan nama baik Kabupaten Bandung dan nama baik Indonesia," katanya.

Atas nama warga Kabupaten Bandung, dia pun berharap Si Jalak Harupat bisa menjadi tuan rumah yang baik untuk para tim nasional yang berkompetisi di Piala Dunia U20 nantinya.

Dengan begitu, menurutnya tak menutup kemungkinan stadion berkapasitas 27 ribu itu bisa terpilih kembali manakala Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA tingkat senior.

Baca juga: Si Jalak Harupat bersolek menyambut Piala Dunia U-20 2023
Baca juga: Ketum PSSI buka kemungkinan beli VAR yang dipasang FIFA di 6 stadion