London (ANTARA) - Saham-saham Inggris ditutup lebih tinggi pada perdagangan Senin waktu setempat (20/3/2023), berbalik menguat dari kerugian akhir pekan lalau, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terkerek 0,93 persen atau 68,45 poin menjadi menetap di 7.403,85 poin.

Indeks FTSE 100 tergerus 1,01 persen atau 74,63 poin menjadi 7.335,40 poin pada Jumat (17/3/2023), setelah bangkit 0,89 persen atau 65,58 poin menjadi 7.410,03 poin pada Kamis (16/3/2023), dan merosot 3,83 persen atau 292,66 poin menjadi 7.344,45 poin pada Rabu (15/3/2023).

Anglo American PLC, sebuah perusahaan pertambangan multinasional Inggris dan produsen platinum terbesar di dunia melonjak 4,87 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.

Diikuti oleh saham perusahaan pertambangan logam mulia Meksiko yang didirikan di Inggris Raya dan berkantor pusat di Mexico City, Fresnillo PLC bertambah 4,79 persen; serta perusahaan pertambangan yang memiliki dan mengoperasikan tambang tembaga di Chile dan Peru, Antofagasta PLC terangkat 4,09 persen.

Sementara itu, Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.

Disusul oleh saham bank multinasional Inggris yang beroperasi di perbankan konsumen, korporasi dan institusional, dan layanan treasury, Standard Chartered PLC merosot 3,00 persen; serta perusahaan jasa keuangan dan perbankan universal multinasional Inggris Barclays PLC kehilangan 2,29 persen.