Pindahan Ibu Kota
Waskita Beton berkomitmen optimalkan TKDN dalam pembangunan IKN
20 Maret 2023 19:36 WIB
Batching plant PT Waskita Beton Precast Tbk di Sepaku, Kalimantan Timur, untuk mendukung pembangunan IKN Nusantara. ANTARA/HO-PT Waskita Beton Precast Tbk
Jakarta (ANTARA) - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berkomitmen mengoptimalkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan.
"Kita sudah memiliki aturan mengenai TKDN, harus ada komposisi tertentu yang produknya berasal dari dalam negeri. Jadi, kita akan masuk di situ," ujar Direktur Finance & Risk Management WSBP Asep Mudzakir di Jakarta, Jumat.
Menurut Asep, dengan adanya kewajiban menggunakan produk dalam negeri, maka dari sisi pangsa pasar terbuka lebar untuk pembangunan IKN.
"Kami saat ini sedang berproses untuk IKN ini, baik masuk melalui sinergi dengan Waskita Grup sebagai holding dan kita memasok ke sana. Kita juga ada yang langsung masuk ke pasar, mengingat adanya pihak swasta yang turut mengerjakan," katanya.
WSBP merupakan perusahaan produsen beton yang sudah mendirikan batching plant (BP) terlebih dahulu di IKN dibandingkan yang lain, antara lain BP Sepaku dan BP Tempadung.
Asep mengatakan bahwa pihaknya sudah mendirikan BP dan termasuk perusahaan yang sudah terlebih dahulu memasok material untuk pembangunan IKN.
Dari sisi kecepatan pasarnya, WSBP sudah dalam posisi sigap dan di luar hal tersebut saat ini pemerintah juga sedang menginisiasi pembentukan konsorsium atau special purpose vehicle (SPV) beton yang nantinya terdiri dari BUMN-BUMN.
Tentunya, keterlibatan WSBP pada SPV beton tersebut bergantung pada kajian bisnis yang disusun dan persetujuan para pemangku kepentingan terkait.
"Kami rencananya juga akan terlibat di situ (konsorsium beton) sebagai salah satu bentuk komitmen kita dalam mendukung pembangunan IKN, karena WSBP merupakan perusahaan yang memproduksi beton. Jadi, kami coba memastikan untuk pasar IKN akan masuk melalui jalur konsorsium (beton) maupun jalur di luar konsorsium," ujar Asep.
Terkait dengan rencana alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) WSBP pada tahun ini sebesar Rp80 miliar, Asep mengatakan bahwa hal tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penyertaan di SPV beton.
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara siap mengoptimalkan TKDN dalam pembangunan IKN Nusantara.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara Mohammed Ali Berawi mengatakan,TKDN merupakan hal penting dan ini akan dioptimalkan. Optimalisasi pemanfaatan tidak hanya material namun juga sumber daya lokal.
Sementara itu, Koordinator V LPJK Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Manlian Ronald A Simanjuntak mengatakan bahwa optimalisasi TKDN dalam pembangunan IKN Nusantara akan membuka lapangan kerja.
Menurut dia, TKDN ini betul-betul diperjuangkan supaya 70 persen sampai 80 persen ada di Indonesia.
Baca juga: WSBP ungkap strategi pertahankan performa usai suspensi saham dibuka
Baca juga: Waskita Beton Precast suplai produk untuk proyek IKN Nusantara
Baca juga: Waskita Beton bidik proyek sektor pendidikan dan hunian di IKN
"Kita sudah memiliki aturan mengenai TKDN, harus ada komposisi tertentu yang produknya berasal dari dalam negeri. Jadi, kita akan masuk di situ," ujar Direktur Finance & Risk Management WSBP Asep Mudzakir di Jakarta, Jumat.
Menurut Asep, dengan adanya kewajiban menggunakan produk dalam negeri, maka dari sisi pangsa pasar terbuka lebar untuk pembangunan IKN.
"Kami saat ini sedang berproses untuk IKN ini, baik masuk melalui sinergi dengan Waskita Grup sebagai holding dan kita memasok ke sana. Kita juga ada yang langsung masuk ke pasar, mengingat adanya pihak swasta yang turut mengerjakan," katanya.
WSBP merupakan perusahaan produsen beton yang sudah mendirikan batching plant (BP) terlebih dahulu di IKN dibandingkan yang lain, antara lain BP Sepaku dan BP Tempadung.
Asep mengatakan bahwa pihaknya sudah mendirikan BP dan termasuk perusahaan yang sudah terlebih dahulu memasok material untuk pembangunan IKN.
Dari sisi kecepatan pasarnya, WSBP sudah dalam posisi sigap dan di luar hal tersebut saat ini pemerintah juga sedang menginisiasi pembentukan konsorsium atau special purpose vehicle (SPV) beton yang nantinya terdiri dari BUMN-BUMN.
Tentunya, keterlibatan WSBP pada SPV beton tersebut bergantung pada kajian bisnis yang disusun dan persetujuan para pemangku kepentingan terkait.
"Kami rencananya juga akan terlibat di situ (konsorsium beton) sebagai salah satu bentuk komitmen kita dalam mendukung pembangunan IKN, karena WSBP merupakan perusahaan yang memproduksi beton. Jadi, kami coba memastikan untuk pasar IKN akan masuk melalui jalur konsorsium (beton) maupun jalur di luar konsorsium," ujar Asep.
Terkait dengan rencana alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) WSBP pada tahun ini sebesar Rp80 miliar, Asep mengatakan bahwa hal tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan penyertaan di SPV beton.
Sebelumnya, Otorita Ibu Kota Nusantara siap mengoptimalkan TKDN dalam pembangunan IKN Nusantara.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara Mohammed Ali Berawi mengatakan,TKDN merupakan hal penting dan ini akan dioptimalkan. Optimalisasi pemanfaatan tidak hanya material namun juga sumber daya lokal.
Sementara itu, Koordinator V LPJK Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Manlian Ronald A Simanjuntak mengatakan bahwa optimalisasi TKDN dalam pembangunan IKN Nusantara akan membuka lapangan kerja.
Menurut dia, TKDN ini betul-betul diperjuangkan supaya 70 persen sampai 80 persen ada di Indonesia.
Baca juga: WSBP ungkap strategi pertahankan performa usai suspensi saham dibuka
Baca juga: Waskita Beton Precast suplai produk untuk proyek IKN Nusantara
Baca juga: Waskita Beton bidik proyek sektor pendidikan dan hunian di IKN
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: