Arkeolog : Situs di Sumut bagian sejarah dunia
20 Maret 2023 16:32 WIB
Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menerima kunjungan arkeolog dunia asal Inggris, Edmund Edwards McKinnnon, di Rumah dinas Gubernur Sumut, Medan (ANTARA/HO)
Medan (ANTARA) - Arkeolog dunia asal Inggris, Edmund Edwards McKinnnon menyatakan situs-situs sejarah di Sumatera Utara (Sumut) banyak yang merupakan bagian dari sejarah dunia.
Untuk itu, menurut McKinnnon, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara perlu melakukan intervensi untuk menyelamatkan situs bersejarah.
"Situs-situs sejarah di Sumut banyak yang merupakan bagian dari sejarah dunia. Penyelamatannya sekaligus berarti menyelamatkan kepingan sejarah dunia," ujar McKinnnon saat bertemu Gubernur Sumatera Edy Rahmayadi, di rumah dinasnya di Medan, Senin.
Didampingi sejarawan Sumut, Ichwan Azhari, kedatangan McKinnon untuk menyampaikan hasil observasinya selama sepekan terhadap berbagai situs sejarah yang ada di Sumut.
Situ sejarah yang di obsevasi yakni, Situs Buluh Cina, Situs Kota Rantang, Situs Benteng Puteri Hijau, serta rumah pengasingan Bung Karno di Brastagi.
Baca juga: Menyusuri Kesawan Medan, zaman kelam perburuhan
Baca juga: Pemkot Gunungsitoli pugar situs sejarah Tugu Meriam
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menyambut baik kedatangan Mckinnon dan mengatakan masukan yang disampaikan Arkeolog dunia itu akan ditindaklanjuti.
"Saya undang anda untuk datang lagi ke Sumut, mengobservasi berbagai situs dan warisan sejarah yang ada di Sumut. Saya butuh masukan para arkeolog dan sejarawan," ujar Edy
Menurut Edy Rahmayadi, dirinya telah berkomitmen sejak dilantik sebagai Gubernur untuk memelihara warisan dan situs sejarah yang ada di Sumut.
Edy Rahmayadi menjelaskan hal itu sudah diwujudkannya, dengan mengalokasikan anggaran Pemprov Sumut, antara lain untuk revitalisasi Benteng Putri Hijau, revitalisasi Pusat Islam tertua di Nusantara di Barus, Tapanuli Tengah, dan membangun monumen Pahlawan Nasional Amir Hamzah.
Mckennon yang berusia 83 tahun ini merupakan peneliti sejarah kuno Sumut sejak tahun 1970 mengatakan sejarah Sumut, baik di Pantai Timur maupun Pantai Barat merupakan sejarah yang penting dalam hubungannya dengan sejarah internasional.
Baca juga: Pemkot Medan benahi bangunan warisan sejarah di Kesawan
Baca juga: Indonesia miliki museum perkebunan di Medan
Untuk itu, menurut McKinnnon, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara perlu melakukan intervensi untuk menyelamatkan situs bersejarah.
"Situs-situs sejarah di Sumut banyak yang merupakan bagian dari sejarah dunia. Penyelamatannya sekaligus berarti menyelamatkan kepingan sejarah dunia," ujar McKinnnon saat bertemu Gubernur Sumatera Edy Rahmayadi, di rumah dinasnya di Medan, Senin.
Didampingi sejarawan Sumut, Ichwan Azhari, kedatangan McKinnon untuk menyampaikan hasil observasinya selama sepekan terhadap berbagai situs sejarah yang ada di Sumut.
Situ sejarah yang di obsevasi yakni, Situs Buluh Cina, Situs Kota Rantang, Situs Benteng Puteri Hijau, serta rumah pengasingan Bung Karno di Brastagi.
Baca juga: Menyusuri Kesawan Medan, zaman kelam perburuhan
Baca juga: Pemkot Gunungsitoli pugar situs sejarah Tugu Meriam
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menyambut baik kedatangan Mckinnon dan mengatakan masukan yang disampaikan Arkeolog dunia itu akan ditindaklanjuti.
"Saya undang anda untuk datang lagi ke Sumut, mengobservasi berbagai situs dan warisan sejarah yang ada di Sumut. Saya butuh masukan para arkeolog dan sejarawan," ujar Edy
Menurut Edy Rahmayadi, dirinya telah berkomitmen sejak dilantik sebagai Gubernur untuk memelihara warisan dan situs sejarah yang ada di Sumut.
Edy Rahmayadi menjelaskan hal itu sudah diwujudkannya, dengan mengalokasikan anggaran Pemprov Sumut, antara lain untuk revitalisasi Benteng Putri Hijau, revitalisasi Pusat Islam tertua di Nusantara di Barus, Tapanuli Tengah, dan membangun monumen Pahlawan Nasional Amir Hamzah.
Mckennon yang berusia 83 tahun ini merupakan peneliti sejarah kuno Sumut sejak tahun 1970 mengatakan sejarah Sumut, baik di Pantai Timur maupun Pantai Barat merupakan sejarah yang penting dalam hubungannya dengan sejarah internasional.
Baca juga: Pemkot Medan benahi bangunan warisan sejarah di Kesawan
Baca juga: Indonesia miliki museum perkebunan di Medan
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023
Tags: