Mafindo cegah hoaks dan penipuan untuk Difabel
20 Maret 2023 15:44 WIB
Koordinator Kurikulum Literasi Media, Mafindo, Heni Mulyati menyampaikan materi terkait literasi media bagi Tuli di Pontianak sebagai upaya pencegahan hoaks dan kasus penipuan kepada Difabel. (Rendra Oxtora)
Pontianak (ANTARA) - Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) berupaya memenuhi hak atas informasi bagi difabel dengan memberikan pelatihan literasi media bagi tuna rungu di Pontianak sebagai upaya pencegahan hoaks dan kasus penipuan kepada Difabel.
"Tidak bisa di pungkiri, difabel tuli pun rentan terhadap penyebaran hoaks dan kejahatan digital lainnya. Harapannya pelatihan ini menjadi awal bagi Mafindo untuk dapat mengedukasi berbagai kalangan," kata Koordinator Kurikulum Literasi Media, Mafindo, Heni Mulyati di Pontianak, Senin.
Heni mengatakan, untuk jangka panjang diharapkan pelatihan ini dapat diselenggarakan lebih luas. Selain itu, dapat mendorong adanya sinergi antara komunitas tuli dengan organisasi lain terkait literasi digital.
"Kolaborasi antara orang dengar dan orang tuli menunjukkan bahwa edukasi literasi media dapat dilakukan dengan menyesuaikan karakteristik peserta," tuturnya.
Dia menjelaskan, tujuan pelaksanaan kegiatan pelatihan ini, antara lain untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan kerja jurnalistik, periksa fakta, etis bermedia, dan konten positif. Kemudian mengasah keterampilan dalam melakukan periksa fakta atas informasi yang diterima.
"Melalui pelatihan ini juga diharapkan peserta dapat memproduksi konten positif yang sesuai dengan minat dan keahlian mereka," tuturnya.
Keluaran yang diharapkan dari pelatihan ini, lanjutnya, yaitu terselenggaranya kolaborasi antara orang dengar dan Tuli dalam penyelenggaraan pelatihan literasi media.
Di tempat yang sama, Ketua Mafindo Pontianak, Dr. Syarifah Ema Rahmaniah, M.Ed mengatakan, Mafindo pada akhir tahun 2022 telah meluncurkan buku panduan Literasi Media bagi Tuli. Dalam penyusunannya melibatkan Tuli dan aktivis yang bergerak di isu difabel.
Beberapa lembaga yang dilibatkan dalam proses diskusi dan penyusunan diantaranya Perdik, SIGAB, Gerkatin Padang, Pusbisindo, Dinsos Yogyakarta, Gerkatin Ngawi, Formasi, dan relawan Tuli.
Lanjutan dari peluncuran buku panduan adalah penyelenggaraan pelatihan literasi media bagi Tuli. Pelatihan akan diadakan di tiga kota, yaitu Pontianak, Aceh, dan Makassar.
Diubahnya wilayah dari Medan ke Pontianak sudah diajukan berdasarkan pada pertemuan luring pada 23 Februari 2023. Dalam penyelenggaraannya akan melibatkan Mafindo wilayah dan komunitas tuli yang ada di wilayah tersebut.
"Kegiatan ini juga di dukung oleh USAID dan Internews dan metode yang digunakan dalam pelatihan bervariasi: menonton film, diskusi, permainan, tanya jawab, curah pendapat, praktik periksa fakta, dan latihan membuat konten. Terdapat isian pre test dan post test untuk mengukur perubahan pengetahuan peserta," katanya.
"Tidak bisa di pungkiri, difabel tuli pun rentan terhadap penyebaran hoaks dan kejahatan digital lainnya. Harapannya pelatihan ini menjadi awal bagi Mafindo untuk dapat mengedukasi berbagai kalangan," kata Koordinator Kurikulum Literasi Media, Mafindo, Heni Mulyati di Pontianak, Senin.
Heni mengatakan, untuk jangka panjang diharapkan pelatihan ini dapat diselenggarakan lebih luas. Selain itu, dapat mendorong adanya sinergi antara komunitas tuli dengan organisasi lain terkait literasi digital.
"Kolaborasi antara orang dengar dan orang tuli menunjukkan bahwa edukasi literasi media dapat dilakukan dengan menyesuaikan karakteristik peserta," tuturnya.
Dia menjelaskan, tujuan pelaksanaan kegiatan pelatihan ini, antara lain untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan kerja jurnalistik, periksa fakta, etis bermedia, dan konten positif. Kemudian mengasah keterampilan dalam melakukan periksa fakta atas informasi yang diterima.
"Melalui pelatihan ini juga diharapkan peserta dapat memproduksi konten positif yang sesuai dengan minat dan keahlian mereka," tuturnya.
Keluaran yang diharapkan dari pelatihan ini, lanjutnya, yaitu terselenggaranya kolaborasi antara orang dengar dan Tuli dalam penyelenggaraan pelatihan literasi media.
Di tempat yang sama, Ketua Mafindo Pontianak, Dr. Syarifah Ema Rahmaniah, M.Ed mengatakan, Mafindo pada akhir tahun 2022 telah meluncurkan buku panduan Literasi Media bagi Tuli. Dalam penyusunannya melibatkan Tuli dan aktivis yang bergerak di isu difabel.
Beberapa lembaga yang dilibatkan dalam proses diskusi dan penyusunan diantaranya Perdik, SIGAB, Gerkatin Padang, Pusbisindo, Dinsos Yogyakarta, Gerkatin Ngawi, Formasi, dan relawan Tuli.
Lanjutan dari peluncuran buku panduan adalah penyelenggaraan pelatihan literasi media bagi Tuli. Pelatihan akan diadakan di tiga kota, yaitu Pontianak, Aceh, dan Makassar.
Diubahnya wilayah dari Medan ke Pontianak sudah diajukan berdasarkan pada pertemuan luring pada 23 Februari 2023. Dalam penyelenggaraannya akan melibatkan Mafindo wilayah dan komunitas tuli yang ada di wilayah tersebut.
"Kegiatan ini juga di dukung oleh USAID dan Internews dan metode yang digunakan dalam pelatihan bervariasi: menonton film, diskusi, permainan, tanya jawab, curah pendapat, praktik periksa fakta, dan latihan membuat konten. Terdapat isian pre test dan post test untuk mengukur perubahan pengetahuan peserta," katanya.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2023
Tags: