Melbourne (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan kunjungan dadakan ke Kota Mariupol di wilayah Donetsk, timur Ukraina, sebagaimana dilaporkan media Rusia pada Minggu, yang merupakan kunjungan pertamanya ke daerah Ukraina yang diduduki Rusia sejak invasi Februari tahun lalu.

Mariupol ada di wilayah Donetsk yang menjadi salah satu daerah yang oleh Rusia secara resmi dicaplok pada September lalu di tengah kecaman Ukraina dan sekutunya yang menyatakan tindakan tersebut ilegal.

Daerah Donetsk, Luhansk, dan sebagian besar daerah industri Donbas di Ukraina diduduki Rusia setelah pertempuran berdarah.

Kunjungan tersebut dilakukan setelah Putin tiba ke Krimea pada Sabtu (18/3) untuk memperingati sembilan tahun pencaplokan semenanjung tersebut ke Rusia.

Media Rusia, mengutip pernyataan Kremlin, menyatakan Putin berangkat ke Mariupol dengan helikopter. Dalam kunjungan itu, Putin mengendarai mobil ke beberapa tempat di kota itu sembari berhenti dan bercakap-cakap dengan warga lokal.

Putin dilaporkan mengunjungi sebuah keluarga di rumah baru mereka di area perumahan yang dibina militer Rusia di Distrik Nevsky, Mariupol, dalam kunjungannya.

"Kepala negara juga menginspeksi garis pantai Mariupol di area klub yacht, gedung teater, dan tempat penting lainnya di kota," sebagaimana dilaporkan Interfax yang mengutip dinas pers Kremlin.

Media Rusia juga melaporkan bahwa Putin dalam kunjungannya bertemu petinggi komando operasi militer di Ukraina, termasuk Panglima Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov yang bertanggung jawab atas operasi militer tersebut.

Kunjungan ke Mariupol, yang dilakukan dua hari setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan sebuah perintah penangkapan terhadapnya, membuat Putin mencapai titik terdekatnya dari garis depan pertempuran sejak invasi dimulai.

ICC menuduh Putin secara pribadi bertanggung jawab atas langkah deportasi ilegal anak-anak Ukraina ke Federasi Rusia selama invasi.

Perintah penangkapan Putin oleh ICC merupakan tindakan simbolis yang dapat semakin mengisolasi presiden Rusia itu.

Jatuhnya Mariupol ke tangan Rusia setelah pertempuran panjang dan mematikan adalah kemenangan besar Rusia pertama setelah gagal merebut Kiev pada fase awal perang dan beralih memfokuskan serangan ke bagian tenggara Ukraina.

Mariupol, di pesisir Laut Azov, hancur lebur menjadi puing yang terbakar setelah pertempuran yang berlangsung beberapa pekan. Organisasi Keamanan dan Kerja Sama Eropa (OSCE) menyatakan pengeboman sebuah rumah sakit bersalin di Mariupol pada awal invasi merupakan kejahatan perang.

Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah beberapa kali berkunjung ke medan pertempuran untuk memotivasi tentara Ukraina dan membicarakan strategi perang.

Sementara Putin terus menetap di Kremlin saat menjalankan apa yang Rusia sebut sebagai operasi militer khusus tersebut.

Ukraina dan sekutunya menyatakan invasi Rusia, yang telah memasuki bulan ke-13, sebagai usaha pencaplokan daerah yang menyebabkan ribuan korban jiwa dan memaksa jutaan rakyat Ukraina mengungsi.


Sumber: Reuters
Baca juga: Wagner Rusia berencana rekrut 30 ribu tentara baru

Baca juga: Polandia akan kirim empat jet tempur ke Ukraina