Masjid Raya Islamic Centre Surabaya siap digunakan saat Ramadhan
19 Maret 2023 15:32 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (kedua kanan) didamping Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (kanan) serta Sekda Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono (ketiga kanan ) meninjau bagian dalam masjid di sela peresmian Masjid Raya Islamic Centre Provinsi Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (18/3/2023). ANTARA FOTO/Moch Asim/rwa.
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyatakan meski pembangunan Masjid Raya Islamic Centre di Jalan Dukuh Kupang Kota Surabaya belum 100 persen rampung, namun sudah bisa digunakan untuk beribadah saat Ramadhan.
"Pada dasarnya sebagai tempat ibadah Masjid Islamic Center siap difungsikan. Sambil jalan kami penuhi kekurangan pembangunannya, seperti air mancur bisa digarap sebelum Maret," ujar Khofifah dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, Provinsi Jatim secara kualifikasi ternyata memang belum memiliki masjid raya. Sebetulnya, kata dia, di lingkungan Gedung Islamic Centre ini sudah ada masjid yang berlokasi di belakang.
"Tapi saya minta agar bangunan masjid seimbang dengan gedung Islamic Centre-nya," kata Khofifah. Untuk itu Gubernur Khofifah mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid ini, khususnya di bulan Ramadhan nanti.
"Selamat menyambut datangnya bulan Ramadhan. Semoga puasa dan ibadah taraweh-nya makin khusyuk. Mudah-mudahan ibadah kita dilancarkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Jatim berterima kasih ke Ridwan Kamil terkait masjid
Masjid Raya Islamic Centre yang berdiri di lahan seluas 6.406 meter persegi diresmikan Gubernur Khofifah pada Sabtu (18/3). Luas bangunan masjid tersebut mencapai 5.800 meter persegi dengan kapasitas 3.630 jamaah.
Pembangunan masjid tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jatim senilai Rp52,7 miliar dan didesain oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai arsitek.
Fasad atau muka bangunan masjid mengandung beberapa makna yakni bentuk fasad miring membuka ke atas sebagai perumpamaan tangan yang terbuka menengadah memanjatkan doa. Kemudian fasad kotak-kotak (waffle) dengan nama-nama kabupaten/kota se-Jatim pada modul berbagai warna yang disusun acak sebagai representasi kebersamaan dalam keberagaman.
Fasad waffle juga berfungsi sebagai kulit kedua untuk mengurangi intensitas panas matahari, membantu menurunkan beban pendingin buatan. Sedangkan mihrab terbuka menghadap kiblat dan taman (alam) dengan satu titik fokus mengingatkan pada kebesaran dan ke-Esa-an Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Baca juga: Khofifah: Masjid Islamic Center Surabaya bisa digunakan saat Ramadhan
"Pada dasarnya sebagai tempat ibadah Masjid Islamic Center siap difungsikan. Sambil jalan kami penuhi kekurangan pembangunannya, seperti air mancur bisa digarap sebelum Maret," ujar Khofifah dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, Provinsi Jatim secara kualifikasi ternyata memang belum memiliki masjid raya. Sebetulnya, kata dia, di lingkungan Gedung Islamic Centre ini sudah ada masjid yang berlokasi di belakang.
"Tapi saya minta agar bangunan masjid seimbang dengan gedung Islamic Centre-nya," kata Khofifah. Untuk itu Gubernur Khofifah mengajak masyarakat untuk memakmurkan masjid ini, khususnya di bulan Ramadhan nanti.
"Selamat menyambut datangnya bulan Ramadhan. Semoga puasa dan ibadah taraweh-nya makin khusyuk. Mudah-mudahan ibadah kita dilancarkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala," ujarnya.
Baca juga: Gubernur Jatim berterima kasih ke Ridwan Kamil terkait masjid
Masjid Raya Islamic Centre yang berdiri di lahan seluas 6.406 meter persegi diresmikan Gubernur Khofifah pada Sabtu (18/3). Luas bangunan masjid tersebut mencapai 5.800 meter persegi dengan kapasitas 3.630 jamaah.
Pembangunan masjid tersebut menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jatim senilai Rp52,7 miliar dan didesain oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai arsitek.
Fasad atau muka bangunan masjid mengandung beberapa makna yakni bentuk fasad miring membuka ke atas sebagai perumpamaan tangan yang terbuka menengadah memanjatkan doa. Kemudian fasad kotak-kotak (waffle) dengan nama-nama kabupaten/kota se-Jatim pada modul berbagai warna yang disusun acak sebagai representasi kebersamaan dalam keberagaman.
Fasad waffle juga berfungsi sebagai kulit kedua untuk mengurangi intensitas panas matahari, membantu menurunkan beban pendingin buatan. Sedangkan mihrab terbuka menghadap kiblat dan taman (alam) dengan satu titik fokus mengingatkan pada kebesaran dan ke-Esa-an Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Baca juga: Khofifah: Masjid Islamic Center Surabaya bisa digunakan saat Ramadhan
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023
Tags: