Itjen Kementan gandeng Pemkab Banyuasin perkuat program jaga pangan
18 Maret 2023 21:43 WIB
Irjen Kementan, Jan S Maringka didampingi Bupati Banyuasin, Askolani memberikan keterangan pers seusai acara Dialog Jaga Pangan di Pangkalan Balai, Banyuasin, Sabtu (18/3/2023). (ANTARA/Yudi Abdullah/23)
Palembang (ANTARA) - Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Banyuasin yang menjadi lumbung pangan keempat nasional, untuk memperkuat program menjaga ketahanan pangan.
"Keberhasilan membangun pangan tidak bisa dikerjakan sendiri, namun harus melibatkan berbagai pihak termasuk jajaran pemerintah daerah," kata Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, Jan S Maringka pada acara Dialog Jaga Pangan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Banyuasin, Askolani di Pangkalan Balai, Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu.
Menurut dia, untuk menyukseskan program Kementerian Pertanian tidak dapat dilakukan secara sendirian, perlu dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak sehingga tujuan tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran.
"Artinya diperlukan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan lainnya," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa pengawasan pangan wajib dilakukan untuk mengawal implementasi program Kementan khususnya dalam menjamin kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
Selain itu, pengawasan ini juga sekaligus upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan dan kedaulatan pangan nasional.
Menurut Jan Maringka, ada beberapa hal yang selama ini menjadi acuan bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Baca juga: Irjen Kementan kunjungi SMK Pertanian Sembawa Banyuasin
Baca juga: Kementan salurkan bantuan pakan ternak ke daerah terdampak abu Merapi
Pertama, kata dia, membangun kolaborasi dalam meningkatkan ketersediaan pangan dan kedua memudahkan akses serta keamanan pangan.
Sektor pangan merupakan sektor penting untuk membangun bangsa dan negara agar lebih maju dan berkembang. Untuk itu, Kementerian Pertanian melalui Inspektorat Jenderal memprakarsai Program Jaga Pangan yang berfokus pada program strategis, prioritas, dan super prioritas serta membangun sinergi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan Aparat Penegak Hukum (APH).
Sesuai dengan tema dialog yakni 'Optimalisasi Fungsi Pengawasan terhadap Program Pertanian Tahun 2023', Jan Maringka berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat dan kesadaran semua pihak akan pentingnya menjaga ketahanan pangan serta dapat memberikan energi positif bagi kemajuan pertanian dan pangan di Kabupaten Banyuasin.
Komoditas yang sangat strategis dan mempunyai potensi yang baik seperti terdapat SMK Pertanian Pembangunan, Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Sembawa yang berada di lahan cukup luas sekitar 268 hektare.
"Diharapkan Kabupaten Banyuasin dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan ketahanan pangan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Irjen Kementan menjelaskan bahwa saat ini pemerintah memiliki Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi).
Pencanangan program pemerintah tersebut hanya sebagai dukungan, namun kekuatan berada di tangan masyarakat untuk menyukseskan lumbung pangan nasional dan dunia, kata Jan Maringka.
Sementara Bupati Banyuasin, Askolanni mengatakan, pihaknya mengapresiasi kunjungan Inspektur Jenderal Kementan, Jan S Maringka bersama rombongan yang membawa bantuan dana dan sejumlah alat mesin pertanian (alsintan).
"Kehadiran dan bantuan yang diserahkan Irjen Kementan itu menjadi penyemangat bagi kami untuk dapat meningkatkan produksi gabah lebih baik lagi," ujar Bupati.
Kabupaten Banyuasin merupakan penghasil gabah nomor empat tingkat nasional, hal ini didukung dengan lahan pertanian di Banyuasin yang sangat subur dan luas mencapai 200 ribu hektare lebih.
Cara kerja petani Banyuasin sangat ulet dan berfokus pada ekstensifikasi dan intensifikasi yang telah terbukti memberikan kontribusi terhadap produksi komoditas padi dan dapat memasok kebutuhan masyarakat Sumatera dan sekitarnya.
Program Serasi Kementan sangat berdampak positif bagi pertanian di Kabupaten Banyuasin karena dapat meningkatkan produksi gabah ratusan ribu ton, kata Askolani.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Bambang Pramono menambahkan Kabupaten Banyuasin sebagai penyumbang surplus padi ketiga nasional.
Surplus padi di Kabupaten Banyuasin dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat, pada 2022 mencapai 500 ribu ton lebih, ujar Bambang.
Baca juga: Kementan dorong Lampung tingkatkan produksi padi
Baca juga: Kementan terapkan biosaka di tanaman efisienkan pupuk kimia
"Keberhasilan membangun pangan tidak bisa dikerjakan sendiri, namun harus melibatkan berbagai pihak termasuk jajaran pemerintah daerah," kata Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, Jan S Maringka pada acara Dialog Jaga Pangan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Banyuasin, Askolani di Pangkalan Balai, Banyuasin, Sumatera Selatan, Sabtu.
Menurut dia, untuk menyukseskan program Kementerian Pertanian tidak dapat dilakukan secara sendirian, perlu dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak sehingga tujuan tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran.
"Artinya diperlukan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan lainnya," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa pengawasan pangan wajib dilakukan untuk mengawal implementasi program Kementan khususnya dalam menjamin kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
Selain itu, pengawasan ini juga sekaligus upaya pemerintah dalam mempercepat pembangunan dan kedaulatan pangan nasional.
Menurut Jan Maringka, ada beberapa hal yang selama ini menjadi acuan bersama dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Baca juga: Irjen Kementan kunjungi SMK Pertanian Sembawa Banyuasin
Baca juga: Kementan salurkan bantuan pakan ternak ke daerah terdampak abu Merapi
Pertama, kata dia, membangun kolaborasi dalam meningkatkan ketersediaan pangan dan kedua memudahkan akses serta keamanan pangan.
Sektor pangan merupakan sektor penting untuk membangun bangsa dan negara agar lebih maju dan berkembang. Untuk itu, Kementerian Pertanian melalui Inspektorat Jenderal memprakarsai Program Jaga Pangan yang berfokus pada program strategis, prioritas, dan super prioritas serta membangun sinergi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dan Aparat Penegak Hukum (APH).
Sesuai dengan tema dialog yakni 'Optimalisasi Fungsi Pengawasan terhadap Program Pertanian Tahun 2023', Jan Maringka berharap dengan adanya kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat dan kesadaran semua pihak akan pentingnya menjaga ketahanan pangan serta dapat memberikan energi positif bagi kemajuan pertanian dan pangan di Kabupaten Banyuasin.
Komoditas yang sangat strategis dan mempunyai potensi yang baik seperti terdapat SMK Pertanian Pembangunan, Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak Sembawa yang berada di lahan cukup luas sekitar 268 hektare.
"Diharapkan Kabupaten Banyuasin dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mewujudkan ketahanan pangan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Irjen Kementan menjelaskan bahwa saat ini pemerintah memiliki Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi).
Pencanangan program pemerintah tersebut hanya sebagai dukungan, namun kekuatan berada di tangan masyarakat untuk menyukseskan lumbung pangan nasional dan dunia, kata Jan Maringka.
Sementara Bupati Banyuasin, Askolanni mengatakan, pihaknya mengapresiasi kunjungan Inspektur Jenderal Kementan, Jan S Maringka bersama rombongan yang membawa bantuan dana dan sejumlah alat mesin pertanian (alsintan).
"Kehadiran dan bantuan yang diserahkan Irjen Kementan itu menjadi penyemangat bagi kami untuk dapat meningkatkan produksi gabah lebih baik lagi," ujar Bupati.
Kabupaten Banyuasin merupakan penghasil gabah nomor empat tingkat nasional, hal ini didukung dengan lahan pertanian di Banyuasin yang sangat subur dan luas mencapai 200 ribu hektare lebih.
Cara kerja petani Banyuasin sangat ulet dan berfokus pada ekstensifikasi dan intensifikasi yang telah terbukti memberikan kontribusi terhadap produksi komoditas padi dan dapat memasok kebutuhan masyarakat Sumatera dan sekitarnya.
Program Serasi Kementan sangat berdampak positif bagi pertanian di Kabupaten Banyuasin karena dapat meningkatkan produksi gabah ratusan ribu ton, kata Askolani.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel, Bambang Pramono menambahkan Kabupaten Banyuasin sebagai penyumbang surplus padi ketiga nasional.
Surplus padi di Kabupaten Banyuasin dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat, pada 2022 mencapai 500 ribu ton lebih, ujar Bambang.
Baca juga: Kementan dorong Lampung tingkatkan produksi padi
Baca juga: Kementan terapkan biosaka di tanaman efisienkan pupuk kimia
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023
Tags: