AGII siap kembangkan bisnis "pipeline" gas di KIT Batang
17 Maret 2023 21:53 WIB
Wakil Ketua Komisaris PT Samator Indo Gas Tbk Rasid Harsono, Presiden Direktur PT Samator Indo Gas Tbk Rachmat Harsono, Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Direktur Utama PT KITB Ngurah Wirawan dan PJ Bupati Kendal Lani Dwi Rejeki (kiri ke kanan) dalam groundbreaking pabrik ke-56 AGII di KIT Batang, Jawa Tengah, Jumat (17/3/2023). (ANTARA/HO PT Samator Indo Gas Tbk)
Jakarta (ANTARA) - PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan pabriknya yang ke-56 di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, untuk mengembangkan bisnis "pipeline" (penyaluran) kebutuhan gas industri di Jawa Tengah.
Peletakan batu pertama pembangunan pabrik dilakukan di Batang, Jawa Tengah, Jumat, yang turut dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Direktur Utama PT KITB Ngurah Wirawan.
“Pabrik baru ini akan turut mendukung dedikasi kami untuk melayani kebutuhan gas industri di Jawa Tengah dan ikut serta dalam perjalanan Indonesia pada era Industrialisasi Cerdas dan Berkelanjutan,” kata Direktur Utama AGII Rachmat Harsono dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
AGII merupakan perusahaan gas pertama dan terbesar di Indonesia yang mempunyai empat lini bisnis, yaitu produksi gas industri, perdagangan gas industri, perdagangan alat-alat gas industri, dan instalasi peralatan gas industri.
Melalui pabrik baru ini, perusahaan tidak hanya berniat mengembangkan bisnis pipeline dengan melayani tenant-tenant di KITB, namun juga mengembangkan bisnis lainnya dengan pelanggan industri maupun medis yang tersebar di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.
Sebelumnya, perusahaan telah mengumumkan pelanggan pertamanya di KITB, yakni KCC Glass Corporation pada akhir tahun 2022.
KCC Glass sendiri merupakan perusahaan asal Korea Selatan yang tengah membangun pabrik dan diproyeksikan akan menjadi salah satu pabrik kaca terbesar se-Asia Tenggara.
Sebagai pemimpin sektor gas industri di Indonesia, termasuk di Jawa Tengah, AGII menargetkan kenaikan kapasitas operasional (capacity increase) sebesar 15 persen hingga 20 persen, salah satunya melalui pengembangan pabrik di KITB.
Perusahaan sebelumnya mengumumkan bahwa perkiraan belanja modal (capex) sebesar Rp500-Rp600 miliar akan dialokasikan untuk mendukung pembangunan pabrik di KITB. Ada pun pabrik dijadwalkan commissioning pada triwulan IV tahun 2024.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut investasi AGII di KIT Batang. Ia memastikan kawasan yang dipilih akan turut mendorong ekonomi nasional.
"Kami senang Samator akan membuka pabrik di KITB, yang dimana akan menjadi pabrik terbesar milik Samator. Kami pastikan kawasan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia serta mempersembahkan yang terbaik demi bangsa," kata Ganjar.
Sementara itu Direktur Utama PT KITB Ngurah Wirawan berharap kehadiran Samator yang pasti memberi nilai lebih bagi kawasan ini dalam menyediakan suplai gas industri bagi tenant kawasan lainnya.
“Menyusul KCC Glass, Rumah Keramik, Yih Quan dan Wavin, kami berharap pembangunan pabrik Samator bisa terlaksana tepat waktu dan bisa beroperasi serta menyerap tenaga kerja tahun depan,” imbuh Wirawan.
Baca juga: Presiden: 90 persen tenaga kerja KITB dari masyarakat lokal
Baca juga: PT PGN bangun infrastrukur gas bumi menuju KITB
Baca juga: Jasamarga Semarang Batang: KITB pacu bangkitan trafik kendaraan di tol
Peletakan batu pertama pembangunan pabrik dilakukan di Batang, Jawa Tengah, Jumat, yang turut dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo serta Direktur Utama PT KITB Ngurah Wirawan.
“Pabrik baru ini akan turut mendukung dedikasi kami untuk melayani kebutuhan gas industri di Jawa Tengah dan ikut serta dalam perjalanan Indonesia pada era Industrialisasi Cerdas dan Berkelanjutan,” kata Direktur Utama AGII Rachmat Harsono dalam keterangan di Jakarta, Jumat.
AGII merupakan perusahaan gas pertama dan terbesar di Indonesia yang mempunyai empat lini bisnis, yaitu produksi gas industri, perdagangan gas industri, perdagangan alat-alat gas industri, dan instalasi peralatan gas industri.
Melalui pabrik baru ini, perusahaan tidak hanya berniat mengembangkan bisnis pipeline dengan melayani tenant-tenant di KITB, namun juga mengembangkan bisnis lainnya dengan pelanggan industri maupun medis yang tersebar di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya.
Sebelumnya, perusahaan telah mengumumkan pelanggan pertamanya di KITB, yakni KCC Glass Corporation pada akhir tahun 2022.
KCC Glass sendiri merupakan perusahaan asal Korea Selatan yang tengah membangun pabrik dan diproyeksikan akan menjadi salah satu pabrik kaca terbesar se-Asia Tenggara.
Sebagai pemimpin sektor gas industri di Indonesia, termasuk di Jawa Tengah, AGII menargetkan kenaikan kapasitas operasional (capacity increase) sebesar 15 persen hingga 20 persen, salah satunya melalui pengembangan pabrik di KITB.
Perusahaan sebelumnya mengumumkan bahwa perkiraan belanja modal (capex) sebesar Rp500-Rp600 miliar akan dialokasikan untuk mendukung pembangunan pabrik di KITB. Ada pun pabrik dijadwalkan commissioning pada triwulan IV tahun 2024.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut investasi AGII di KIT Batang. Ia memastikan kawasan yang dipilih akan turut mendorong ekonomi nasional.
"Kami senang Samator akan membuka pabrik di KITB, yang dimana akan menjadi pabrik terbesar milik Samator. Kami pastikan kawasan ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia serta mempersembahkan yang terbaik demi bangsa," kata Ganjar.
Sementara itu Direktur Utama PT KITB Ngurah Wirawan berharap kehadiran Samator yang pasti memberi nilai lebih bagi kawasan ini dalam menyediakan suplai gas industri bagi tenant kawasan lainnya.
“Menyusul KCC Glass, Rumah Keramik, Yih Quan dan Wavin, kami berharap pembangunan pabrik Samator bisa terlaksana tepat waktu dan bisa beroperasi serta menyerap tenaga kerja tahun depan,” imbuh Wirawan.
Baca juga: Presiden: 90 persen tenaga kerja KITB dari masyarakat lokal
Baca juga: PT PGN bangun infrastrukur gas bumi menuju KITB
Baca juga: Jasamarga Semarang Batang: KITB pacu bangkitan trafik kendaraan di tol
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023
Tags: