Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong peningkatan pendanaan oleh Industri Jasa Keuangan (IJK) kepada kelompok petani khususnya kelapa sawit dengan skema yang inovatif sehingga bisa meningkatkan daya saing kelapa sawit yang dihasilkan.

Keterangan resmi OJK diterima di Jakarta, Jumat, menyebutkan Komitmen OJK itu disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar saat bertemu dengan para petani perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, Riau, Jumat.

Kegiatan peninjauan kebun kelapa sawit itu dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Bank Riau Kepri (BRK) Syariah dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan kelompok petani kelapa sawit dan perusahaan kelapa sawit sebagai kelanjutan komitmen mendukung pengembangan perkebunan kelapa sawit rakyat.

“Kami terus mendukung dan memfasilitasi pendanaan seperti ini. Kami harapkan juga dari anggota perbankan lainnya mengambil peran serupa melalui penyaluran dan dukungan pembiayaan bagi kredit pertanian dan perkebunan lainnya,” kata Mahendra.

Mahendra menyampaikan peran industri kelapa sawit sebagai salah satu komoditas strategis, turut menopang perekonomian Indonesia khususnya pada saat krisis sebagai dampak pandemi yang lalu.

Baca juga: OJK cegah karyawan PBS menjadi korban penipuan berkedok investasi

Baca juga: Sawit Sumbermas Sarana tunjuk eks pejabat OJK jadi komisaris


“Nilai strategis dan kontribusi besar dari sawit itu adalah untuk menopang daya tahan kemajuan Republik Indonesia,” kata Mahendra.

Dalam kesempatan itu, penyaluran kredit/pembiayaan oleh BRK Syariah dan BRI diberikan kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V dan Koperasi Pemasaran Karya Sawit Padjajaran, PTPN V dan Koperasi Produsen Subur Makmur Lestari, serta PT Ujung Tanjung Sejahtera dan Kelompok Tani Bangkit Bersama.

Ketua Koperasi Pemasaran Karya Sawit Padjajaran Supriatna Sembiring menyampaikan bahwa pemberian dukungan pembiayaan berupa dana lanjutan untuk Program Peremajaan Sawit Rakyat ini sangat membantu petani.

“Harapan kami supaya bisa diberikan kredit dengan bunga yang lebih rendah lagi sehingga tidak memberatkan petani,” katanya.

Indonesia merupakan salah satu negara produsen minyak sawit besar di dunia dan minyak kelapa sawit Indonesia mendominasi kebutuhan minyak nabati global.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi kelapa sawit di Indonesia sebesar 46,22 juta ton pada 2021, dan Riau menjadi provinsi yang menyumbang produksi kelapa sawit paling besar yakni 8,63 juta ton atau 18,67 persen.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Riau, perkebunan didominasi oleh kelapa sawit sebesar 77 persen dengan luas lahan mencapai 3,39 juta hektare dan diikuti oleh karet 10,8 persen, kelapa 9,6 persen, dan komoditas lainnya 2,6 persen.

Baca juga: OJK proyeksi pinjaman daring kembali bergairah jelang Lebaran

Baca juga: OJK sebut bunga kredit turun jika bank punya cukup informasi debitur

​​​​​​