Jakarta (ANTARA) - PT Rekayasa Industri (Rekind) terus berkomitmen dalam meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan penggunaan produk lokal.

"Dalam kurun waktu empat tahun terakhir realisasi nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di sejumlah proyek yang dikerjakan Rekind, realisasinya rata-rata mencapai angka 53,47 persen," ujar Direktur Operasi dan Teknologi/Pengembangan Rekind Yusairi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Upaya Rekind meningkatkan nilai TKDN, sudah dimulai sejak pembuatan proposal proyek, desain perekayasaan awal (Front End Engineering Design/FEED) hingga pelaksanaan pembangunan atau konstruksi proyek. Bahkan dalam pengadaan barang dan jasa Rekind selaku kontraktor kerap menetapkan batasan nilai TKDN yang harus dipenuhi oleh setiap vendor dan/atau sub kontraktor di dalam kontrak pekerjaannya masing-masing.

“Jika nilai TKDN tidak terpenuhi sesuai kontrak, kami tidak segan memberikan sanksi tegas kepada mereka (vendor dan subkontraktor),” kata Yusairi.

Sebagai upaya menjaga kedisiplinan itu salah satunya ditempuh pemerintah dengan menyelenggarakan Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri. Pelaksanaan agenda tersebut merujuk pada keberhasilan penyelenggaraan Business Matching di tahun sebelumnya serta melanjutkan progress program P3DN sepanjang tahun 2022.

Dalam kegiatan tahunan itu ada warna tersendiri, dengan hadirnya perusahaan Engineering, Procurement dan Construction (EPC) nasional, PT Rekayasa Industri (Rekind). Sejak awal kegiatan, stand Rekind menjadi perhatian banyak pengunjung, baik masyarakat maupun pejabat swasta dan negara, termasuk Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Dalam kegiatan ‘Business Matching’ Belanja Produk Dalam Negeri 2023, Yusairi juga menjelaskan kepada Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bahwa Proyek Blue Sky Balongan yang diresmikan pada 28 Agustus 2005 merupakan proyek langit biru yang ramah lingkungan, sekaligus sebuah tonggak bersejarah karena merupakan kilang minyak pertama di Indonesia yang dibangun oleh putra-putri Indonesia melalui Rekind selaku kontraktor utamanya. Lewat proyek ini juga Rekind mampu meluluskan harapan pemerintah untuk menyerap kandungan lokal sebesar 42,54 persen.

Capaian kandungan lokal tersebut, menurut Yusairi, menunjukkan komitmen Rekind yang selalu mengedepankan produk-produk dalam negeri berkualitas guna mendukung setiap kegiatan proyek yang dikerjakannya.

Kalaupun ada komponen yang harus diimpor, itu merupakan pilihan terakhir, karena bagi perusahaan yang berdiri sejak 12 Agustus 1981 itu, Indonesia memiliki banyak produk-produk berkualitas dalam menunjang kegiatan di bidang industri EPC.

Di sisi lain, Rekind juga berkomitmen untuk merekrut atau mempekerjakan tenaga-tenaga terampil lokal dalam pengerjaan proyek. Kompetensi mereka ditingkatkan melalui transfer pengetahuan oleh engineer-engineer terbaik Rekind.

Meskipun demikian, lanjut Yusairi, perlu dipahami nilai TKDN sangat bergantung dengan perkiraan biaya barang dan jasa. Fluktuasi pada estimasi biaya juga akan mengakibatkan terjadinya fluktuasi nilai TKDN. Di sisi lain, tinggi rendahnya pemanfaatan TKDN setiap proyek juga sangat bergantung dari seberapa besar kemauan pemilik proyek. Kondisi ini biasanya terjadi karena harga material di perusahaan lokal bisa menjadi lebih mahal ketimbang impor.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo mengingatkan pentingnya belanja produk dalam negeri untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kebijakan pemakaian produk dalam negeri tidak hanya di Indonesia.

Jokowi mencontohkan Amerika Serikat juga sudah mengeluarkan kebijakan pembelian produk dalam negeri di tahun 2023. Makanya, Ia mendorong agar pemerintah terus disiplin menggunakan produk dalam negeri dalam belanja pemerintah.

Baca juga: Harris Turino sebut Rekind punya peran strategis bagi Indonesia
Baca juga: Stafsus ESDM: Peluang Rekind garap mega proyek masih terbuka lebar
Baca juga: Hexagon akui Rekind berperan strategis di Indonesia dan ASEAN
Baca juga: Anggota Komisi VI usulkan penyelamatan Rekind lewat jalur PMN