Ketua API Jawa Tengah Dewanto Kusuma Wibowo di Solo, Jumat, mengatakan keresahan terkait thrifting ini sudah cukup lama.
"Memang thrifting cukup mengganggu teman-teman yang ada di industri tekstil terutama di kalangan UMKM," katanya.
Baca juga: Besok Mendag mulai memusnahkan baju bekas impor senilai Rp30 miliar
Ia mengatakan UMKM paling terdampak karena yang langsung bersinggungan dengan penjualan baju bekas.
Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik ketegasan pemerintah dalam menyikapi keberadaan penjualan baju bekas ini.
"Kami menyambut baik ketegasan Presiden kemudian beberapa menteri yang sudah menanggapinya, termasuk dari pihak kepolisian yang akan bekerja sama dengan Bea Cukai untuk memberantas itu," katanya.
Dengan ketegasan dari pemerintah, setidaknya pelaku industri tekstil bisa bernapas lega.
"Ada harapan ke depan yang bisa digarap. Secara market saat ini yang masih bisa digarap secara optimal adalah market lokal, sebab market ekspor masih cukup sulit. Sehingga jika pasar lokal dipenuhi dengan barang-barang impor tentu berdampak," katanya.
Baca juga: KemenKop UKM minta e-Commerce menutup toko pakaian impor bekas
"Nanti kami tindak lanjuti, soalnya kasihan industri lokal," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.