Yogyakarta (ANTARA News)- Kementerian Perdagangan Repulik Indonesia dengan perwakilan negara-negara anggota ASEAN membahas standarisasi produk elektrik dan elektronik untuk menghadapi "ASEAN Economic Community" atau Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, di Yogyakarta, Selasa.

Pertemuan bertema "Electrical and Electronic Equipment" tersebut diikuti oleh delegasi dari seluruh negara ASEAN, kecuali Kamboja dan Myanmar.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi setelah membuka acara tersebut mengatakan, urgensi diselenggarakanya pertemuan tersebut untuk menghindari perbedaan standar antarnegara ASEAN mengenai produk-produk elektrik dan elektronik.

"Pembahasan produk elektronik tersebut sangat penting mengingat pasaran elektrik dan elektronik sangat besar mulai di level internal negara-negara ASEAN sendiri bahkan," katanya.

Produk elektrik dan elektronik dalam pembahasan tersebut, kata dia, mengecualikan perangkat informasi dan komunikasi seperti telepon seluler melainkan di antaranya kabel, lemari es, dan AC.

Selain itu, kata dia, upaya kesamaan standar tersebut yang paling utama didorong untuk menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) yang akan dimulai pada 2015.

Dalam pasar yang besar tersebut, kata dia, akan memunculkan suatu kondisi dimana produk antarnegara ASEAN tidak ada lagi hambatan tarif serta mengurangi hambatan nontarif.

Selain itu, kata dia, dalam pasar tersebut juga diharapkan ada pergerakan investasi yang terbuka.

Oleh karena itu, kata dia, di dalam pasar yang besar tersebut diperlukan kesepakatan kesamaan standar meliputi ketentuan-ketentuan produk, khususnya elektrik dan elektronik antarnegara anggota ASEAN.

"Kalau tidak ada kesamaan standar nanti misalnya produk kabel secara kriteria `spec-nya` di terima di Indonesia namun ternyata tidak di terima di Malaysia, `kan repot," katanya.
(T.KR-LQH/M029)