Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kerja sama perdagangan dan investasi Indonesia dengan Arab Saudi perlu terus ditingkatkan.
“Hubungan dan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi kedua negara belum menunjukkan potensi yang sebenarnya. Untuk itu kerja sama perlu diperkuat sehingga menghasilkan sesuatu yang konkret dan bermanfaat bagi kedua negara,” kata Airlangga dalam pertemuan dengan Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abudullah Amodi sebagaimana dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
Airlangga mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara tujuan penting bagi investasi pelaku usaha Arab Saudi.
Untuk itu, mengingat Indonesia akan mengalami bonus demografi, pelaku usaha Arab Saudi dapat memanfaatkan momentum tersebut guna meningkatkan dan melebarkan sayap bisnisnya di Indonesia.
Airlangga juga menjelaskan terkait beberapa potential deliverables pada masa Keketuaan Indonesia di ASEAN pada 2023, antara lain keberlanjutan, digitalisasi, fasilitasi e-commerce, serta penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di kawasan ASEAN.
Kerja sama potensial dapat digarap oleh pelaku usaha kedua negara di sektor-sektor tersebut di atas, di samping kerja sama di sektor migas.
Dalam kesempatan tersebut, kedua pihak juga sepakat untuk terus menggandeng Kadin dalam identifikasi berbagai kerja sama lain yang diperkirakan dapat dijajaki dan dikembangkan ke depan.
Pada 2022 nilai perdagangan bilateral Indonesia dengan Arab Saudi mencapai 7,5 miliar dolar AS, sementara nilai investasi langsung (Foreign Direct Investment) dari Arab Saudi ke Indonesia mencapai 21,89 juta dolar AS pada 2018-2022.
Baca juga: Menko Airlangga: Stabilitas politik Indonesia dapat tarik investasi
Baca juga: Indonesia perkuat kerja sama ekonomi digital dengan Singapura
Baca juga: Kemenko Ekonomi targetkan realisasi investasi Rp1.400 triliun di 2023