Bintang puji inovasi pemberdayaan perempuan di Transmigrasi Telang
16 Maret 2023 11:57 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga saat kunjungan kerja ke Kawasan Transmigrasi Telang, Desa Muliasari, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan. (ANTARA/ HO-Kemen PPPA)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga memuji inovasi pemberdayaan perempuan di Kawasan Transmigrasi Telang, Desa Muliasari, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan.
"Kita melihat di Desa Muliasari, Kawasan Transmigrasi Telang ini banyak praktik baik, banyak inovasi, dan kreativitas dalam hal pemberdayaan perempuan. Satu yang luar biasa juga adalah semangat dari ibu-ibu. Minimal modal semangat dulu. Mereka memiliki inovasi pergerakan usaha yang cukup signifikan," kata Menteri Bintang Puspayoga dalam keterangan, diterima di Jakarta, Kamis.
Di Desa Muliasari Kawasan Transmigrasi Telang, terdapat 1.200 perempuan tergabung dalam Koperasi BMT Trans Mekar Sari Mandiri dan Himpunan Wirausaha (HW) Transmigrasi mengembangkan berbagai unit usaha untuk mendukung pemberdayaan perempuan, salah satunya jamur tiram.
Desa Muliasari ini merupakan eks permukiman transmigrasi yang telah berkembang menjadi Kawasan Transmigrasi Mandiri yang bernama Kota Terpadu Mandiri (KTM) Telang, dengan luas kawasan 95.940 hektare dengan jumlah penduduk 23.188 keluarga atau 86.665 jiwa yang tersebar di 34 desa.
Jamur tiram menjadi salah satu jenis usaha baru yang sedang dikembangkan Koperasi BMT Trans Mekar Sari pada Januari 2023. Saat ini terdapat 50 orang calon pengusaha jamur yang dilatih oleh Koperasi BMT.
Menariknya, inovasi yang dilakukan ibu-ibu pengelola koperasi adalah melibatkan generasi milenial, khususnya dalam proses budidaya jamur tiram, pengemasan, dan pemasaran produk yang akan menyasar konsumen di e-commerce.
Bintang Puspayoga menambahkan perempuan yang berdaya secara ekonomi akan turut serta meningkatkan kesejahteraan keluarganya dengan meningkatkan ekonomi keluarga, memberikan nutrisi dan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya.
Kesejahteraan keluarga juga memperkecil terjadinya kekerasan, praktik-praktik eksploitasi anak, dan perkawinan anak yang lekat dengan masalah kemiskinan.
"Kemen PPPA tidak bisa melaksanakan ini sendiri, akan tetapi membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak seperti kegiatan hari ini," kata Bintang Puspayoga.
Baca juga: Kemen PPPA dan Huawei bersinergi cetak pemimpin digital perempuan
Baca juga: Tingkatkan ekonomi bangsa, peran perempuan pelaku UMKM diapresiasi
"Kita melihat di Desa Muliasari, Kawasan Transmigrasi Telang ini banyak praktik baik, banyak inovasi, dan kreativitas dalam hal pemberdayaan perempuan. Satu yang luar biasa juga adalah semangat dari ibu-ibu. Minimal modal semangat dulu. Mereka memiliki inovasi pergerakan usaha yang cukup signifikan," kata Menteri Bintang Puspayoga dalam keterangan, diterima di Jakarta, Kamis.
Di Desa Muliasari Kawasan Transmigrasi Telang, terdapat 1.200 perempuan tergabung dalam Koperasi BMT Trans Mekar Sari Mandiri dan Himpunan Wirausaha (HW) Transmigrasi mengembangkan berbagai unit usaha untuk mendukung pemberdayaan perempuan, salah satunya jamur tiram.
Desa Muliasari ini merupakan eks permukiman transmigrasi yang telah berkembang menjadi Kawasan Transmigrasi Mandiri yang bernama Kota Terpadu Mandiri (KTM) Telang, dengan luas kawasan 95.940 hektare dengan jumlah penduduk 23.188 keluarga atau 86.665 jiwa yang tersebar di 34 desa.
Jamur tiram menjadi salah satu jenis usaha baru yang sedang dikembangkan Koperasi BMT Trans Mekar Sari pada Januari 2023. Saat ini terdapat 50 orang calon pengusaha jamur yang dilatih oleh Koperasi BMT.
Menariknya, inovasi yang dilakukan ibu-ibu pengelola koperasi adalah melibatkan generasi milenial, khususnya dalam proses budidaya jamur tiram, pengemasan, dan pemasaran produk yang akan menyasar konsumen di e-commerce.
Bintang Puspayoga menambahkan perempuan yang berdaya secara ekonomi akan turut serta meningkatkan kesejahteraan keluarganya dengan meningkatkan ekonomi keluarga, memberikan nutrisi dan pendidikan yang layak bagi anak-anaknya.
Kesejahteraan keluarga juga memperkecil terjadinya kekerasan, praktik-praktik eksploitasi anak, dan perkawinan anak yang lekat dengan masalah kemiskinan.
"Kemen PPPA tidak bisa melaksanakan ini sendiri, akan tetapi membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak seperti kegiatan hari ini," kata Bintang Puspayoga.
Baca juga: Kemen PPPA dan Huawei bersinergi cetak pemimpin digital perempuan
Baca juga: Tingkatkan ekonomi bangsa, peran perempuan pelaku UMKM diapresiasi
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023
Tags: