Muhammadiyah Jateng gencarkan sektor industri persyarikatan
16 Maret 2023 09:30 WIB
Ketua PW Muhammadiyah Jawa Tengah KH Tafsir (tengah), didampingi Sekretaris PWM Jateng Dodok Sartono (kiri), dan Bendahara PWM Jateng Prof Sofyan Anif, usai Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Jateng, di Kota Tegal, Minggu (5/3/2023). ANTARA/HO-PWM Jateng
Semarang (ANTARA) - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah menjadikan industrialisasi sebagai salah satu program unggulan yang akan digencarkan persyarikatan setelah selama ini cukup masif bergerak di sektor pendidikan dan kesehatan.
"Sudah saatnya Muhammadiyah membangun industri. Membangun kemajuan baru, menambah pilar keempat. Embrionya sudah ada, ini pengembangan," kata Ketua PW Muhammadiyah Jateng KH Tafsir di Semarang, Kamis.
Apalagi, Tafsir menyebutkan, Muhammadiyah saat ini sudah memiliki sejumlah industri yang tersebar di berbagai wilayah, mulai produk pangan, kesehatan, hingga teknologi komunikasi dan informasi.
"Sudah ada beberapa (industri). Pabrik mi ada di Solo, namanya 'MieMu'. Pabrik alat-alat kesehatan di Sukoharjo, membuat bed (tempat tidur) pasien," kata Tafsir yang baru saja terpilih kembali sebagai Ketua PW Muhammadiyah Jateng.
Bahkan, kata dia, Muhammadiyah juga sudah memiliki program televisi digital bernama TVMu yang studionya berada di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
Menurut dia, sektor industri memang yang selanjutnya dibidik untuk dikembangkan persyarikatan ke depan, mengingat selama ini sektor kesehatan dan pendidikan sudah berjalan dengan sangat baik.
"Kesehatan, RS PKU Muhammadiyah, kemudian sekolah, universitas (pendidikan) sudah banyak. Apalagi di Jateng. Perguruan tinggi (Muhammadiyah) tidak boleh lagi berdiri di Jateng karena sudah banyak," katanya.
Selain itu, kata dia, industrialisasi menjadi langkah strategis untuk membantu pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat dan mengurangi kemiskinan, salah satunya dengan terbukanya lapangan pekerjaan.
Tafsir mengingatkan bahwa Jateng menjadi provinsi kedua termiskin di Pulau Jawa setelah Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga seluruh pihak, termasuk Muhammadiyah harus bersama-sama membantu.
"Ya, tidak boleh kemudian hanya mengkritik. Tapi bagaimana sejahterakan bareng-bareng. Industrialisasi ini bukan semata-mata kebutuhan Muhammadiyah, tetapi secara luas untuk masyarakat," katanya.
Pada Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Jateng Periode Muktamar Ke-48, awal Maret 2023, Tafsir terpilih sebagai Ketua PW Muhammadiyah Jateng periode 2022-2027, sedangkan Dodok Sartono sebagai sekretaris dan Prof Sofyan Anif sebagai bendahara.
Baca juga: Haedar sebut 100 tahun merupakan tonggak dalam setiap perubahan
Baca juga: Untuk SDM unggul, Muhammadiyah diminta bangun lintas sinergi di Maluku
Baca juga: KH Tafsir kembali pimpin PW Muhammadiyah Jateng
"Sudah saatnya Muhammadiyah membangun industri. Membangun kemajuan baru, menambah pilar keempat. Embrionya sudah ada, ini pengembangan," kata Ketua PW Muhammadiyah Jateng KH Tafsir di Semarang, Kamis.
Apalagi, Tafsir menyebutkan, Muhammadiyah saat ini sudah memiliki sejumlah industri yang tersebar di berbagai wilayah, mulai produk pangan, kesehatan, hingga teknologi komunikasi dan informasi.
"Sudah ada beberapa (industri). Pabrik mi ada di Solo, namanya 'MieMu'. Pabrik alat-alat kesehatan di Sukoharjo, membuat bed (tempat tidur) pasien," kata Tafsir yang baru saja terpilih kembali sebagai Ketua PW Muhammadiyah Jateng.
Bahkan, kata dia, Muhammadiyah juga sudah memiliki program televisi digital bernama TVMu yang studionya berada di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
Menurut dia, sektor industri memang yang selanjutnya dibidik untuk dikembangkan persyarikatan ke depan, mengingat selama ini sektor kesehatan dan pendidikan sudah berjalan dengan sangat baik.
"Kesehatan, RS PKU Muhammadiyah, kemudian sekolah, universitas (pendidikan) sudah banyak. Apalagi di Jateng. Perguruan tinggi (Muhammadiyah) tidak boleh lagi berdiri di Jateng karena sudah banyak," katanya.
Selain itu, kata dia, industrialisasi menjadi langkah strategis untuk membantu pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat dan mengurangi kemiskinan, salah satunya dengan terbukanya lapangan pekerjaan.
Tafsir mengingatkan bahwa Jateng menjadi provinsi kedua termiskin di Pulau Jawa setelah Daerah Istimewa Yogyakarta sehingga seluruh pihak, termasuk Muhammadiyah harus bersama-sama membantu.
"Ya, tidak boleh kemudian hanya mengkritik. Tapi bagaimana sejahterakan bareng-bareng. Industrialisasi ini bukan semata-mata kebutuhan Muhammadiyah, tetapi secara luas untuk masyarakat," katanya.
Pada Musyawarah Wilayah Muhammadiyah Jateng Periode Muktamar Ke-48, awal Maret 2023, Tafsir terpilih sebagai Ketua PW Muhammadiyah Jateng periode 2022-2027, sedangkan Dodok Sartono sebagai sekretaris dan Prof Sofyan Anif sebagai bendahara.
Baca juga: Haedar sebut 100 tahun merupakan tonggak dalam setiap perubahan
Baca juga: Untuk SDM unggul, Muhammadiyah diminta bangun lintas sinergi di Maluku
Baca juga: KH Tafsir kembali pimpin PW Muhammadiyah Jateng
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023
Tags: