PLN upayakan aliran listrik di lokasi longsor Natuna segera normal
15 Maret 2023 15:12 WIB
Petugas PLN saat memperbaiki jaringan listrik di Desa Pangkalan, Kampung Genting, Serasan, Natuna, Kepri beberapa waktu lalu. (ANTARA/Cherman)
Natuna (ANTARA) - PT PLN Persero upayakan pasokan listrik ke seluruh daerah Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) kembali normal setelah selama 10 hari padam akibat jaringan terbawa tanah longsor.
Akibat bencana tanah longsor yang terjadi di Serasan dan Serasan Timur pada Senin (06/03) lalu, menyebabkan tujuh tiang dan jaringan listrik di daerah itu hilang, akibatnya listrik di beberapa wilayah mati total selama kurang 10 hari hingga hari ini, Rabu (15/3).
"Tujuh tiang sama jaringannya hilang. Target kita hari ini selesai diperbaiki. Sore ini nyala," kata Kepala Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Ranai, Boni Sofianto di Natuna, Rabu.
Akibat listrik padam, maka desa Jermalik, Kecamatan Serasan salah satu desa terdampak telah mengalami krisis air bersih dan kesulitan akses informasi karena tidak adanya listrik.
"Masjid kami dah kering, ini menunggu bantuan genset, kemarin wakil bupati sudah ke sini meninjau secara langsung," kata Asmadi tokoh masyarakat setempat.
Selain itu, Ia juga mengatakan kesulitan lain dengan tidak adanya listrik selain air adalah untuk keperluan telekomunikasi tidak bisa dilakukan, karena HP Los batu.
"Kalau untuk lampu kemarin kita masih bisa gunakan aki sekarang dah mulai menipis," ujarnya.
Ia bersama warga setempat berharap para petugas dapat menyelesaikan pemasangan jaringan secepatnya dan tidak terjadi hambatan dalam pengerjaan.
"Semoga cepat selesai, dan dimudahkan segala urusan," kata Madi.
Ia juga menilai tanggap bencana yang dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak sangat baik, terbukti tiga menteri ikut turun langsung memastikan semua tahapan pasca bencana berjalan dengan baik, diantaranya Menteri PUPR, Menteri Sosial dan Menko PMK.
Akibat bencana tanah longsor yang terjadi di Serasan dan Serasan Timur pada Senin (06/03) lalu, menyebabkan tujuh tiang dan jaringan listrik di daerah itu hilang, akibatnya listrik di beberapa wilayah mati total selama kurang 10 hari hingga hari ini, Rabu (15/3).
"Tujuh tiang sama jaringannya hilang. Target kita hari ini selesai diperbaiki. Sore ini nyala," kata Kepala Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Ranai, Boni Sofianto di Natuna, Rabu.
Akibat listrik padam, maka desa Jermalik, Kecamatan Serasan salah satu desa terdampak telah mengalami krisis air bersih dan kesulitan akses informasi karena tidak adanya listrik.
"Masjid kami dah kering, ini menunggu bantuan genset, kemarin wakil bupati sudah ke sini meninjau secara langsung," kata Asmadi tokoh masyarakat setempat.
Selain itu, Ia juga mengatakan kesulitan lain dengan tidak adanya listrik selain air adalah untuk keperluan telekomunikasi tidak bisa dilakukan, karena HP Los batu.
"Kalau untuk lampu kemarin kita masih bisa gunakan aki sekarang dah mulai menipis," ujarnya.
Ia bersama warga setempat berharap para petugas dapat menyelesaikan pemasangan jaringan secepatnya dan tidak terjadi hambatan dalam pengerjaan.
"Semoga cepat selesai, dan dimudahkan segala urusan," kata Madi.
Ia juga menilai tanggap bencana yang dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak sangat baik, terbukti tiga menteri ikut turun langsung memastikan semua tahapan pasca bencana berjalan dengan baik, diantaranya Menteri PUPR, Menteri Sosial dan Menko PMK.
Pewarta: Cherman
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023
Tags: