DJPb Kalteng fasilitasi pengembangan UMKM melalui Kemenkeu Satu
14 Maret 2023 22:12 WIB
Kegiatan Sinergi Pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu Kalimantan Tengah di Palangka Raya, Selasa, (14/3/2023). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)
Palangka Raya (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kalimantan Tengah memfasilitasi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengembangkan usaha, termasuk pemasaran produk melalui kegiatan Sinergi Pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu Kalimantan Tengah.
"Melalui rangkaian kegiatan ini kami harap dapat membantu peningkatan pemasaran dan hasil penjualan produk UMKM, serta peningkatan klaster UMKM untuk naik kelas menjadi klaster mandiri dan klaster siap ekspor," kata Kepala Kanwil DJPb Kalteng Hari Utomo di Palangka Raya, Selasa.
Dalam kegiatan Sinergi Pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu Kalimantan Tengah yang terselenggara berkolaborasi bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada 14-16 Maret 2023 ini, disediakan sejumlah stan bagi UMKM binaan DJPb Kalimantan Tengah untuk memasarkan produk, juga beberapa gelar wicara dengan tema strategis, sosialisasi, serta lainnya.
Adapun sampai saat ini terdapat 47 UMKM di wilayah Kalimantan Tengah yang telah dibina Kemenkeu Satu lingkup provinsi setempat dengan rincian 23 UMKM Binaan Ditjen Bea dan Cukai, 10 UMKM Binaan Ditjen Kekayaan Negara, 10 UMKM Binaan Ditjen Pajak, dan 4 UMKM Binaan DJPb.
Para pelaku UMKM tersebut terdiri atas 35 UMKM mandiri, 6 UMKM rintisan dan 6 UMKM siap ekspor.
Produk yang ditawarkan UMKM Kalteng juga beragam, di antaranya produk kuliner seperti aneka olahan jamur, kripik kelakai, amplang, stik, dan lainnya, produk kayu gaharu atau akar laka, kerajinan rotan atau purun, obat herbal, maupun aksesoris khas daerah.
Baca juga: Wamenkeu: UMKM dipacu naik kelas lewat Program Kemenkeu Satu
Baca juga: Kemenkeu jalankan Program U-Fine perkuat pembiayaan bagi UMKM NTT
"Melalui kegiatan ini pula kami harap dapat menambah jumlah UMKM binaan Kemenkeu Satu Kalimantan Tengah, sehingga dapat membantu terpenuhinya target nasional UMKM yang dibina secara sinergi oleh Kemenkeu pada 2023, yaitu sejumlah 1.000 UMKM di seluruh Indonesia," jelasnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Nuryakin mengatakan, Pemberdayaan UMKM Sinergi Kemenkeu Satu ini diharapkan semakin memacu pengembangan UMKM yang selanjutnya dapat meningkatkan kualitas perekonomian rakyat yang lebih mandiri, khususnya unit usaha kecil kerakyatan, baik dari sisi kemudahan akses pembiayaan, insentif, pemasaran dan lainnya.
"Harapan kami kepada Kemenkeu Satu untuk mendukung perkembangan UMKM, agar memberikan asistensi dan bimbingan berupa pemberian pemahaman ketentuan perpajakan, perluasan pasar UMKM melalui pasar digital, akses pembiayaan modal usaha dan lainnya," jelasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Staf Ahli Menkeu Bidang Kebijakan Penerimaan Negara Oza Olavia, sejumlah bupati dan sekretaris daerah, serta berbagai pihak terkait.
Baca juga: Kembali hadir, Kemenkeu Satu berdayakan UMKM di tiga daerah ini
Baca juga: DJPb Kaltara menyelenggarakan bazar Pekan UMKM
Baca juga: Kemenkeu memperkuat peran bina UMKM di Jambi
"Melalui rangkaian kegiatan ini kami harap dapat membantu peningkatan pemasaran dan hasil penjualan produk UMKM, serta peningkatan klaster UMKM untuk naik kelas menjadi klaster mandiri dan klaster siap ekspor," kata Kepala Kanwil DJPb Kalteng Hari Utomo di Palangka Raya, Selasa.
Dalam kegiatan Sinergi Pemberdayaan UMKM Kemenkeu Satu Kalimantan Tengah yang terselenggara berkolaborasi bersama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) pada 14-16 Maret 2023 ini, disediakan sejumlah stan bagi UMKM binaan DJPb Kalimantan Tengah untuk memasarkan produk, juga beberapa gelar wicara dengan tema strategis, sosialisasi, serta lainnya.
Adapun sampai saat ini terdapat 47 UMKM di wilayah Kalimantan Tengah yang telah dibina Kemenkeu Satu lingkup provinsi setempat dengan rincian 23 UMKM Binaan Ditjen Bea dan Cukai, 10 UMKM Binaan Ditjen Kekayaan Negara, 10 UMKM Binaan Ditjen Pajak, dan 4 UMKM Binaan DJPb.
Para pelaku UMKM tersebut terdiri atas 35 UMKM mandiri, 6 UMKM rintisan dan 6 UMKM siap ekspor.
Produk yang ditawarkan UMKM Kalteng juga beragam, di antaranya produk kuliner seperti aneka olahan jamur, kripik kelakai, amplang, stik, dan lainnya, produk kayu gaharu atau akar laka, kerajinan rotan atau purun, obat herbal, maupun aksesoris khas daerah.
Baca juga: Wamenkeu: UMKM dipacu naik kelas lewat Program Kemenkeu Satu
Baca juga: Kemenkeu jalankan Program U-Fine perkuat pembiayaan bagi UMKM NTT
"Melalui kegiatan ini pula kami harap dapat menambah jumlah UMKM binaan Kemenkeu Satu Kalimantan Tengah, sehingga dapat membantu terpenuhinya target nasional UMKM yang dibina secara sinergi oleh Kemenkeu pada 2023, yaitu sejumlah 1.000 UMKM di seluruh Indonesia," jelasnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Nuryakin mengatakan, Pemberdayaan UMKM Sinergi Kemenkeu Satu ini diharapkan semakin memacu pengembangan UMKM yang selanjutnya dapat meningkatkan kualitas perekonomian rakyat yang lebih mandiri, khususnya unit usaha kecil kerakyatan, baik dari sisi kemudahan akses pembiayaan, insentif, pemasaran dan lainnya.
"Harapan kami kepada Kemenkeu Satu untuk mendukung perkembangan UMKM, agar memberikan asistensi dan bimbingan berupa pemberian pemahaman ketentuan perpajakan, perluasan pasar UMKM melalui pasar digital, akses pembiayaan modal usaha dan lainnya," jelasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Staf Ahli Menkeu Bidang Kebijakan Penerimaan Negara Oza Olavia, sejumlah bupati dan sekretaris daerah, serta berbagai pihak terkait.
Baca juga: Kembali hadir, Kemenkeu Satu berdayakan UMKM di tiga daerah ini
Baca juga: DJPb Kaltara menyelenggarakan bazar Pekan UMKM
Baca juga: Kemenkeu memperkuat peran bina UMKM di Jambi
Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023
Tags: