Jakarta (ANTARA) - Polsek Jagakarsa bersama TNI dan puskesmas setempat berkolaborasi mengajak warga mendeteksi penyakit tuberkulosis (TBC) lebih dini untuk mempercepat pengobatan.

"Saat ini Kecamatan Jagakarsa berada pada peringat pertama penderita TBC di Jakarta Selatan," kata Kapolsek Jagakarsa Kompol Multazam Lisendra dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Selasa.

Multazam menuturkan peringkat ini menunjukkan adanya peningkatan penderita TBC yakni dari 217 kasus tahun 2021 menjadi 305 kasus tahun 2022 atau naik 40,5 persen.

Kemudian, dia juga merinci jumlah kasus penderita TBC tiap kelurahan pada 2022 ini, Puskesmas Kelurahan Ciganjur menerima 33 kasus, Puskesmas Kelurahan Jagakarsa menjadi 30 kasus, Puskesmas Lenteng Agung menjadi 52 kasus, dan Puskesmas Srengseng Sawah menjadi 67 kasus.

Maka dari itu, pihaknya menggencarkan sosialisasi dan kegiatan deteksi penyakit menular tersebut kepada 64 peserta yang juga diambil sampel dahak oleh petugas kesehatan.

"Kami berharap warga Jagakarsa bisa bersinergi dalam menghentikan laju persebaran penyakit menular lewat udara," sambungnya.

Sementara itu, dokter ahli penyakit tersebut, dr. Uli Siger menyatakan segala lapisan warga harus mampu bersama-sama menanggulangi penularan penyakit tersebut.

"Banyak kendala dimana warga enggan berobat, untuk itu kita melakukan skrining kepada warga sebagai contoh di RW 05 Kelurahan Cipedak," tutur Uli.

Diketahui penderita TBC di RW 05 Cipedak terdata sebanyak 10 kasus, sedangkan untuk anak berpotensi stunting di Kelurahan Cipedak mengalami penurunan dari 11 menjadi tiga kasus.

Selain sosialisasi, Kapolsek Jagakarsa Kompol Multazam Lisendra juga mengajak peserta melaksanakan penandatanganan komitmen bersama dalam penanggulangan TBC.

Sebelumnya Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan berkomitmen untuk memberikan pengobatan gratis kepada pengidap tuberkulosis (TBC) yakni dengan langsung mendatangi puskesmas terdekat.

"Jakarta Selatan terdapat kurang lebih seribu pengidap TBC dan tidak mau berobat. Kini kami sediakan gratis," kata Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Selatan Ali Murthadho dalam Peringatan Hari TBC Sedunia Tahun 2023, di Jakarta, Selasa.

Ali menambahkan jika pengidap TBC ini bersedia berobat selama enam bulan secara rutin, maka dipastikan sembuh dari penyakit yang menyerang paru-paru tersebut.
Baca juga: Pemkot Jaksel beri pengobatan gratis untuk pengidap TBC
Baca juga: Pemkot pantau pengobatan 280 pasien TBC selama enam bulan
Baca juga: Sudinkes Jakbar bagikan kiat hindari TBC dengan pencahayaan yang cukup