Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya mempercepat pertumbuhan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) dalam rangka mengurangi konsumsi bahan bakar minyak.

"Terkait dengan kemajuan teknologi kendaraan listrik berbasis baterai, kami saat ini berupaya mempercepat pertumbuhan ekosistem KLBB di Indonesia," ujar Sekretaris Jenderal Kemenperin Dody Widodo dalam seminar Indonesia Leading Economic Forum 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa.

Dody juga mengatakan, diharapkan target produksi KLBB pada tahun 2035 dapat menghasilkan satu juta mobil listrik yang mampu mengurangi konsumsi minyak 12,5 juta barel.

Selain itu pada tahun 2035 juga diharapkan produksi motor listrik yang diperkirakan sebanyak 12 juta mampu mengurangi konsumsi 18,86 juta barel minyak.

Menurut Dody, saat ini terdapat lima perusahaan bus listrik dengan kapasitas produksi 2.480 unit per tahun.

Kemudian tiga perusahaan mobil listrik dengan kapasitas produksi 29.000 unit per tahun, dan 45 perusahaan motor listrik roda dua dan tiga dengan kapasitas produksi 1,04 juta unit per tahun.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan semua produsen otomotif bisa mendapatkan bantuan insentif pembelian mobil listrik.

Untuk saat ini, Hyundai dan Wuling merupakan dua produsen mobil listrik yang telah memenuhi nilai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 40 persen sebagaimana disyaratkan untuk bisa mendapatkan bantuan insentif tersebut.

Lebih lanjut, Luhut menyebut angka besaran insentif untuk mobil listrik sudah akan keluar. Namun, ia belum memberikan bocorannya.

Untuk meningkatkan adopsi kendaraan listrik, pemerintah mengeluarkan kebijakan insentif pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) sebesar Rp7 juta per unit untuk pembelian 200.000 unit sepeda motor listrik baru.

Serta Rp7 juta per unit untuk konversi 50.000 unit sepeda motor konvensional berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik mulai 20 Maret 2023.

Pemerintah juga berencana memberikan insentif untuk kendaraan bermotor roda empat atau mobil listrik sebanyak 35.900 unit dan 138 unit bus listrik hingga Desember 2023. Meski demikian, detail dari rencana ini sedang dalam kajian lebih lanjut.