Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon berpandangan anggota Gerakan Non-Blok dapat bekerja sama untuk meningkatkan kemitraan global sebagai salah satu langkah memulihkan ekonomi global setelah terdampak pandemi COVID-19.

"Anggota Gerakan Non-Blok dapat bekerja sama untuk meningkatkan kemitraan global sebagai salah satu langkah pemulihan ekonomi pascapandemi," kata Fadli saat menghadiri Forum Non-Aligned Movement Parliamentary Network atau Jaringan Parlemen Gerakan Non-Blok di Manama, Bahrain, Selasa, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.

Menurut dia, kemitraan global tersebut bernilai penting untuk diperkuat oleh Gerakan Non-Blok agar mereka juga mampu menyelesaikan ketegangan geopolitik, memperkuat ketahanan kesehatan, pangan, dan energi, serta mengoptimalkan pembangunan berkelanjutan.

Di samping itu, Fadli juga menyampaikan anggota Gerakan Non-Blok perlu mengambil sikap untuk menekan kemunculan berbagai persoalan kemanusiaan, seperti yang terjadi di Palestina.

Dengan demikian, Gerakan Non-Blok dapat sepenuhnya mewujudkan cita-citanya untuk menghadirkan dunia yang lebih aman, damai, dan sejahtera.

Berikutnya, Fadli mengingatkan para anggota parlemen dari negara Gerakan Non-Blok untuk mengambil peran mendorong pemerintah mereka masing-masing agar melakukan kerja sama.

"Kita harus mendorong pemerintah kita untuk menerjemahkan solidaritas politik menjadi kerja sama yang nyata, seperti menyediakan obat-obatan dan vaksin COVID-19 dengan harga yang terjangkau agar dapat diberikan kepada seluruh anggota Gerakan Non-Blok," ucap dia.

Selanjutnya, dia pun menyampaikan bahwa negara-negara berkembang perlu memperkuat kemitraan guna mengatasi berbagai masalah global yang ada ataupun berpotensi muncul.

"Saya ingin menekankan perlunya memperkuat kemitraan global di antara negara-negara berkembang, menyuarakan sekaligus memperjuangkan komitmen yang lebih baik di bidang ekonomi, pembangunan, bantuan kemanusiaan dan segala kewajiban keuangan yang dapat dialihkan untuk membiayai pemulihan pasca-pandemi COVID-19," ujarnya.