Banda Aceh (ANTARA) - Konservasi Aron Meubanja Panga Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, mencatat sudah menetaskan dan melepasliarkan sebanyak 12 ribu anak tukik ke laut dalam 10 tahun terakhir atau sejak 2012.
“Sejak 2012, kita sudah melepaskan sebanyak 12 ribu ekor anak tukik dari 13 ribu telur yang ada, karena ada juga yang gagal akibat beberapa faktor,” kata Ketua Konservasi Aron Meubanja Panga, Murniadi, di Aceh Jaya, Selasa.
Murniadi menjelaskan, dalam proses penetasan sendiri anak tukik itu terdapat sejumlah kendala, salah satunya akibat kejauhan pagar relokasi serta harus dibuat semi permanen.
Baca juga: 143 ekor tukik dilepasliarkan di areal konservasi Penyu Aruen Meubanja
Kata dia, pagar relokasi perlu dibuat semi permanen karena banyaknya predator yang menjadi salah satu penyebab gagalnya penetasan telur, baik itu biawak maupun kepiting pasir.
Dirinya menyampaikan, pemburu telur penyu juga menjadi salah satu penyebab minimnya telur yang dihasilkan, bahkan bisa membawa pada kepunahan. Karena itu perlu kesadaran dan sosialisasi yang tinggi kepada masyarakat.
Baca juga: Upaya pelestarian biota laut, 400 ekor tukik dilepasliar ke laut Aceh
“Untuk pemburu memang hingga saat ini masih ada, dan ini butuh kesadaran sendiri serta perlu adanya penguatan sosialisasi,” ujarnya.
Murniadi berharap kepada pemerintah daerah untuk memberikan perhatian khusus dalam pengembangan konservasi mereka, sehingga kegiatan sosial tersebut terus dapat terlaksana dengan baik.
"Kita sangat berharap dukungan dari pemerintah, sehingga konservasi dapat terus berkembang dan anak tukik terus terjaga," demikian Murniadi.
Konservasi di Aceh tetas dan lepaskan 12 ribu tukik dalam 10 tahun
14 Maret 2023 17:28 WIB
Ilustrasi - pelepasan tukik di Aceh (ANTARA/HO)
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2023
Tags: