Tangerang (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan Banten meraih penghargaan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) karena berhasil mencapai predikat Universal Health Coverage (UHC) atau Cakupan Kesehatan Semesta.

“Alhamdulillah ya kita kembali raih UHC ini. Penghargaan ini sebagai wujud nyata Pemkot Tangerang Selatan hadir untuk melindungi jaminan kesehatan warganya,” kata Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Pilar Saga Ichsan dalam keterangannya, Selasa.

Penyerahan penghargaan diberikan langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

“Kita tahu di Tangsel sudah ada ngider sehat, itu sangat diapresiasi oleh kota-kota lain, belum lagi kemarin kita meresmikan Gedung Labkesda, lalu pelayanan kemudahan lainnya konsultasi lewat Posyandu Prima, pertemuan rutin dengan ribuan kader posyandu, dan masih banyak lainnya,” kata Pilar Saga.

Selain itu Pemkot Tangsel memiliki call center darurat PSC 119 yang siap melayani kegawatdaruratan di bidang kesehatan selama 24 jam.

"Berbagai program itulah yang pada akhirnya berdampak pada naiknya angka harapan hidup di Tangerang Selatan, lalu angka stunting turun dari 19,9 persen jadi 9 persen. Lalu pasien di RSUD menurun sebanyak 20 persen," katanya.

Baca juga: BPJS Kesehatan ajak pemda pertahankan predikat UHC

Wapres Ma’ruf Amin mengapresiasi pemerintah daerah (pemda) yang konsisten mendukung Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai salah satu program prioritas nasional.

“Pertama dengan mengintegrasikan jaminan kesehatan daerah ke dalam Program JKN, meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan kesehatan bagi masyarakat," ucapnya.

Dengan adanya JKN, kata dia, berdampak positif, mulai dari terbukanya akses dan meningkatnya layanan kesehatan kepada seluruh masyarakat. Lebih dari 248 juta jiwa penduduk Indonesia, lanjutnya, telah tercatat sebagai peserta Program JKN.

“Ini sekitar 90,3 persen penduduk Indonesia sudah memiliki perlindungan kesehatan, dan 60,39 persen peserta JKN tersebut masukan dalam Program Penerima Bantuan Iuran (PBI),” ungkapnya.

Pemerintah, katanya, juga terus berkomitmen memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakat miskin dan rentan. “Tercatat 96,8 juta jiwa menjadi peserta PBI yang iurannya dibayarkan pemerintah,” ujarnya.

Atas capaian itu Indonesia menjadi salah satu negara dengan cakupan kepesertaan jaminan kesehatan yang besar, sehingga hampir seluruh penduduk Indonesia mendapat perlindungan kesehatan yang memadai.

“Teruskan dukungan bersama untuk mencapai UHC yang ditargetkan RPJMN 2020-2024 yakni sedikitnya 98 persen dari total populasi menjadi anggota JKN,” ujar Wapres.

Baca juga: Wapres minta pemda daftarkan penduduk rentan di Program JKN