Jakarta, (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan harga minyak goreng dan daging sapi dalam waktu dekat akan diturunkan sesuai dengan penurunan harga komoditi itu di pasar internasional dan pengaruh penurunan harga BBM pada Desember lalu.

"Dalam waktu dekat Mendag bisa merealisasi penurunan harga minyak goreng. Ini sudah jadi kebijakan, karena secara `reasonable` sudah harus turun," kata Presiden saat membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin.

Selain itu, harga daging sapi menurut Presiden juga harus diturunkan dengan melakukan perubahan tata niaganya sehingga harganya menjadi lebih murah.

Presiden juga mengatakan saat ini Pemerintah sedang mengkaji dampak penurunan harga BBM pada Desember lalu yang seharusnya bisa menurunkan biaya produksi industri dan bisa menciptakan stabilitas harga.

Mengenai dampak krisis keuangan global, Presiden mengatakan dengan berbagai kebijakan yang telah dilakukan sejak September 2008 lalu, dampak krisis pada saat ini relatif sudah bisa dijaga untuk tidak mengganggu stabilitas ekonomi nasional.

"Dalam empat bulan terakhir kita bekerja keras untuk melakukan manajemen dampak krisis ini secara bersama-sama dan bisa menjaga kepercayaan sehingga bisa meminimalkan dampak krisis, dan ternyata secara relatif telah menjaga perekonomian kita," katanya.

Mengenai pertumbuhan ekonomi, menurut Presiden penurunannya pada tahun 2008 diperkirakan hanya sekitar 0,1 persen dari 6,3 persen menjadi 6 atau 6,1 persen.

"Angka ini relatif lebih tinggi dibanding negara-negara lain dan tidak seburuk perkiraan beberapa kalangan sebelumnya," katanya.

Sementara pertumbuhan tahun 2009, menurut Presiden banyak yang memperkirakan hanya akan mencapai 4,5 persen, namun ada pula yang bernada optimis bisa mencapai 5,5 persen.

"Kalau kita semua bekerja keras dan `all out` di atas 5 persen itu bagus, tetapi kalau bisa 5,5 persen Alhamdullilah," katanya.

Presiden menambahkan, bahwa perekonomian nasional 2008 juga tidak seburuk yang diperkirakan dengan mengacu pada pencapaian angka-angka di realisasi APBN P 2008 seperti penerimaan yang mencapai Rp981 triliun atau 10 persen dari target dan pengeluaran negara yang mencapai Rp985 triliun atau 99,6 persen dari target serta defisit APBN yang turun dari 2,1 persen menjadi 0,1 persen atau sekitar Rp4 triliun.

"Good newsnya penerimaan pajak naik Rp13 triliun dan ada Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) sebesar Rp38 triliun yang akan digunakan untuk stimulus fiskal tahun ini," katanya.(*)