Nanchang (ANTARA) - Deretan tape grass telah ditanam di Danau Poyang, danau air tawar terbesar di China, yang terletak di wilayah Duchang, Provinsi Jiangxi, China timur.
Tanaman rumput tersebut merupakan sumber makanan penting bagi burung migran yang menghabiskan musim dingin di danau itu.
Menurut administrasi cagar alam burung migran wilayah tersebut, sekitar 900.000 bibit tape grass bernilai total lebih dari 200.000 yuan (1 yuan = Rp2.227) telah ditanam di lahan seluas sekitar 6,67 hektare, dengan keputusan terkait perluasan area penanaman akan dibuat berdasarkan tingkat kelangsungan hidup tanaman yang ditanam tahun ini.
Akibat dampak kekeringan tahun lalu, degradasi tanaman bawah air seperti tape grass di beberapa area lahan basah Danau Poyang sangatlah parah, menurut Guo Hua, pejabat dari administrasi tersebut.
Tahun lalu, danau yang terdampak kekeringan itu memasuki musim kering pada awal Agustus, sekitar tiga bulan lebih awal dari waktu normalnya sejak 1951.
"Jadi, kami mengeksplorasi metode menanam tape grass yang ditanam secara manual untuk menyimpan makanan bagi burung migran yang menghabiskan musim dingin di Danau Poyang pada paruh kedua tahun ini," kata Guo, seraya mengatakan bahwa tanaman tersebut akan mengalami ledakan pembiakan saat musim hujan tiba pada Juni.
Danau Poyang memiliki ekosistem yang utuh dan merupakan lokasi untuk menghabiskan musim dingin yang penting bagi unggas air di Asia.
Puncak periode migrasi burung yang menuju danau itu dimulai pada pertengahan Desember dan berlanjut hingga awal Januari.
Ratusan ribu burung migran tiba di danau itu untuk menghabiskan musim dingin setiap tahunnya.
Total 98 persen bangau putih di dunia, lebih dari 80 persen bangau oriental di dunia, dan lebih dari 70 persen bangau tengkuk putih (white-naped crane) di dunia menghabiskan musim dingin di Poyang.
China tanam tape grass untuk jadi makanan burung musim dingin
14 Maret 2023 13:12 WIB
Burung godwits ekor hitam terbang di atas kawasan konservasi burung bangau putih di tepi Danau Poyang di Nanchang, Provinsi Jiangxi, China timur, pada 10 Maret 2023. ANTARA/Xinhua/Zhou Mi.
Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023
Tags: