Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan, pihaknya tidak menggunakan strategi insentif dalam mendatangkan wisatawan mancanegara (wisman), melainkan menggunakan strategi gercep, geber, gaspol (3G) dalam konsep kolaboratif marketing.

"Kita tidak lagi menggunakan strategi insentif seperti Taiwan dan negara lain karena untuk datangkan wisman melalui 3G (gercep, geber dan gaspol) dalam konsep kolaboratif marketing," ujar Sandiaga dalam The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar di Jakarta, Senin.

Hal itu Sandiaga sampaikan menanggapi upaya Taiwan menggaet wisatawan asing melalui program insentif yang ditawarkan.

Lebih lanjut, Sandiaga menargetkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisman berkualitas tanpa melalui insentif.

"Kami menargetkan dan mendorong jumlah peningkatan pariwisata kita berkualitas middle up dan mendorong peningkatan wisatawan berkualitas dan fokus pada produk experience, quality, sustainabillity, luxury tourism yang tidak terlalu membutuhkan insentif," imbuhnya.

Strategi itu dilakukan pihaknya dengan berpartisipasi dalam ajang bursa pariwisata Internasional seperti ITB Berlin, SATTE India, tourism expo Japan.

Melalui ajang-ajang tersebut, diyakini wisman yakni mulai Januari sampai dengan akhir 2022 meningkat sebesar 152 persen tanpa diberikan insentif.

"Jumlah wisman di akhir tahun 2022 tembus 5,5 juta di atas target batas atas yang 3,6 juta berarti tanpa menggunakan insentif kita bisa menciptakan nilai devisa hampir 4,3 miliar dolar AS," imbuhnya.

Di sisi lain, Sandiaga pun turut menyadari keterbatasan anggaran Kemenparekraf dalam menerapkan program insentif.