Pemkab Bogor wujudkan cita-cita almarhum Arya Saputra renovasi rumah
13 Maret 2023 21:24 WIB
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan bertakziah ke rumah duka almarhum Arya di Desa Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (13/3/2023). (ANTARA/M Fikri Setiawan)
Kabupaten Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, segera mewujudkan cita-cita almarhum Arya Saputra, Arya Saputra (16), pelajar SMK Bina Warga yang tewas dibacok, untuk merenovasi rumah orang tua angkatnya.
"Biar cita-cita Arya kita lanjutkan. Sangat terharu, cita-citanya cukup sederhana hanya ingin memperbaiki rumahnya dan biar kami yang akan memperbaiki rumah tersebut sampai baik dan layak,” kata Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan, saat bertakziah ke rumah duka almarhum Arya di Desa Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.
Iwan menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor akan merenovasi rumah orang tua Arya melalui program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP).
"Saya barusan janji dan mungkin tidak akan lama, kami langsung akan merenovasi melalui Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) nanti dengan DPKPP dalam beberapa pekan ini sudah ada aksi," kata Iwan.
Baca juga: Polresta Bogor tangkap dua pelaku pembacokan pelajar di Pomad
Baca juga: Disdik Jawa Barat kutuk aksi pembacokan siswa SMK Bogor
Di samping itu, ia menekankan kepada para kepala sekolah, camat, dan satgas pelajar untuk aktif melakukan deteksi dini guna mencegah terjadinya kenakalan remaja, seperti peristiwa yang menimpa Arya Saputra.
“Deteksi dini ini penting, untuk antisipasi adanya konflik atau tawuran. Jika memang ada masalah kami siap turun untuk mendamaikan, kami juga minta para kepala sekolah jangan hanya melindungi siswa di dalam sekolah saja. Juga melakukan perlindungan di luar sekolah agar sepulang sekolah untuk menjamin keselamatannya,” tuturnya.
Sebelumnya, Arya Saputra tewas dibacok oleh orang tidak dikenal sekitar pukul 09.30 WIB, Jumat (10/3), saat hendak menyeberang dari ujung gang di pinggir Jalan Raya Jakarta-Bogor, tepatnya tidak jauh dari simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Salah seorang saksi, Andre menjelaskan bahwa sebelum kejadian, Arya bersama lima orang temannya hendak menyeberang jalan. Kemudian, dari arah Cibinong, datang tiga pelajar mengendarai sepeda motor lalu menyerang menggunakan pedang.
Setelah mendapat sabetan pedang pada bagian pipi, tepatnya di bawah telinga, Arya langsung terkapar. Rekan korban sempat melarikan diri, sebelum kembali untuk menolong korban, dibantu warga sekitar yang memberhentikan ambulans, lalu membawa Arya ke RS FMC.
"Iya, pas di lampu merah itu, pelajar yang pakai motor langsung membacok pelajar yang mau menyeberang di lampu merah," kata Andre.*
Baca juga: Polisi buru pelaku pembacokan yang tewaskan siswa SMK di Bogor
Baca juga: Polisi pulangkan 11 siswa yang ingin tawuran di Jakbar
"Biar cita-cita Arya kita lanjutkan. Sangat terharu, cita-citanya cukup sederhana hanya ingin memperbaiki rumahnya dan biar kami yang akan memperbaiki rumah tersebut sampai baik dan layak,” kata Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bogor, Iwan Setiawan, saat bertakziah ke rumah duka almarhum Arya di Desa Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin.
Iwan menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor akan merenovasi rumah orang tua Arya melalui program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dilaksanakan oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP).
"Saya barusan janji dan mungkin tidak akan lama, kami langsung akan merenovasi melalui Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) nanti dengan DPKPP dalam beberapa pekan ini sudah ada aksi," kata Iwan.
Baca juga: Polresta Bogor tangkap dua pelaku pembacokan pelajar di Pomad
Baca juga: Disdik Jawa Barat kutuk aksi pembacokan siswa SMK Bogor
Di samping itu, ia menekankan kepada para kepala sekolah, camat, dan satgas pelajar untuk aktif melakukan deteksi dini guna mencegah terjadinya kenakalan remaja, seperti peristiwa yang menimpa Arya Saputra.
“Deteksi dini ini penting, untuk antisipasi adanya konflik atau tawuran. Jika memang ada masalah kami siap turun untuk mendamaikan, kami juga minta para kepala sekolah jangan hanya melindungi siswa di dalam sekolah saja. Juga melakukan perlindungan di luar sekolah agar sepulang sekolah untuk menjamin keselamatannya,” tuturnya.
Sebelumnya, Arya Saputra tewas dibacok oleh orang tidak dikenal sekitar pukul 09.30 WIB, Jumat (10/3), saat hendak menyeberang dari ujung gang di pinggir Jalan Raya Jakarta-Bogor, tepatnya tidak jauh dari simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Salah seorang saksi, Andre menjelaskan bahwa sebelum kejadian, Arya bersama lima orang temannya hendak menyeberang jalan. Kemudian, dari arah Cibinong, datang tiga pelajar mengendarai sepeda motor lalu menyerang menggunakan pedang.
Setelah mendapat sabetan pedang pada bagian pipi, tepatnya di bawah telinga, Arya langsung terkapar. Rekan korban sempat melarikan diri, sebelum kembali untuk menolong korban, dibantu warga sekitar yang memberhentikan ambulans, lalu membawa Arya ke RS FMC.
"Iya, pas di lampu merah itu, pelajar yang pakai motor langsung membacok pelajar yang mau menyeberang di lampu merah," kata Andre.*
Baca juga: Polisi buru pelaku pembacokan yang tewaskan siswa SMK di Bogor
Baca juga: Polisi pulangkan 11 siswa yang ingin tawuran di Jakbar
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2023
Tags: