Bangkalan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur meningkatkan ekonomi pertanian masyarakat petani di wilayah itu dengan memfasilitasi pemanfaatan teknologi tepat guna dan pembangunan jalan untuk usaha pertanian.

"Pemanfaatan teknologi tepat guna dan pembangunan jalan usaha pertanian telah dilakukan sejak tiga tahun lalu. Hasilnya, ternyata bagus dan efektif dalam meningkatkan hasil pertanian warga," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Pemkab Bangkalan Puguh Santoso di Bangkalan, Jawa Timur, Senin,

Ia menuturkan, berkat upaya tersebut, kini hasil pertanian padi di Kabupaten Bangkalan telah mengalami surplus, sehingga Bangkalan tercatat sebagai salah satu kabupaten penunjang pangan nasional.

Pada tahun 2022, hasil produksi padi di Kabupaten Bangkalan mencapai 161.401 ton dari total luas areal lahan 49.073 hektare.

"Kita mengalami surplus 64.537 ton, sebab konsumsi masyarakat Bangkalan hanya 96.864 ton per tahun," katanya.

"Semua ini tidak lepas dari pemanfaatan teknologi tepat guna serta peran aktif dan inovasi dari Dinas Pertanian, Pangan, Holtikultura, dan Perkebunan Kabupaten Bangkalan melalui program unggulan," katanya.

Program unggulan yang dicanangkan Pemkab Bangkalan, kata Puguh adalah Taman Jaring Bangun Bangkalan Sejahterakan Petani atau disingkat 'Taring Bang Jani'.

Program inovatif ini pernah masuk 45 besar dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Provinsi Jawa Timur.

'Taring Bang Jani' merupakan inovasi persemaian yang mudah, murah, sederhana dan berkualitas. Teknik yang digunakan dengan meletakkan jaring di atas tanah persemaian kemudian ditaburi benih padi secara merata.

Inovasi itu terbukti meningkatkan produksi petani hingga satu ton per hektare, dan sistem tersebut mampu mengurangi kerusakan akar padi saat dicabut.

"Jika dikonversi pada ekonomi satu ton sama dengan 1.000 kilogram kali harga gabah Rp4 ribu. Berarti ada peningkatan Rp4 juta per hektare dalam satu kali panen," kata Puguh, menjelaskan.

Selain itu, sambung dia, program inovatif 'Taring Bang Jani' ini juga bisa menghemat tenaga kerja yang biasanya 12 orang menjadi dua orang ditambah empat orang perempuan. Artinya ada biaya penghematan dalam upah tenaga kerja.

"Dan, sampai saat ini Taring Bang Jadi telah digunakan sekitar 3.995 hektare yang menyebar di seluruh Kabupaten Bangkalan atau 10 persen dari total sawah di Bangkalan," katanya.

"Jadi melalui program inovatif 'Taring Bang Jani', penggunaan teknologi tepat guna dan pembangunan jalan usaha pertanian, maka ekonomi masyarakat petani akan terus meningkat," kata Kepala DTPHP Pemkab Bangkalan Puguh Santoso, menambahkan.