Bandung (ANTARA) - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Disdik Jabar) mengutuk keras aksi pembacokan yang menewaskan siswa SMK Bina Warga 1, Arya Saputra (16) di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (10/3).

"Kami kecewa dan mengutuk keras kejadian tersebut. Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam terhadap keluarga atas meninggalnya almarhum Arya Saputra," kata Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyu Mijaya, ketika dihubungi, Senin.

Wahyu mengatakan pihaknya akan berkeliling ke kantor cabang dinas (KCD) dan bersilaturahmi dengan kepala sekolah untuk mengantisipasi berbagai hal, termasuk tindakan kekerasan yang mungkin dilakukan oleh siswa SMK.

"Kejadian kemarin, kami hadir ke SMK Bina Marga 1, mendampingi Kapolres untuk mengantisipasi jangan sampai ada dampak lanjutan dari kejadian tersebut. Kita koordinasi dengan aparat supaya ditemukan pelaku dan ada tindak lanjut dengan kejadian tersebut," kata dia.

Baca juga: Polresta Bogor tangkap dua pelaku pembacokan pelajar di Pomad

Baca juga: Polisi amankan empat pelajar SMA pelaku tawuran yang bacok lawannya
Selain itu, Dinas Pendidikan Jawa Barat juga membuat surat edaran ke sekolah untuk mengantisipasi kejadian serupa.

Surat edaran itu berisi penekanan pengawasan pihak sekolah terhadap aktivitas siswa.

"Konsepnya itu lebih kepada pembinaan karakter siswa, fisik emosi, bukti karya yang bisa dilakukan supaya mandiri dan lebih punya karakter," kata dia.

Sebelumnya, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso menyebutkan bahwa pihaknya sedang memburu pelaku pembacokan yang menewaskan Arya Saputra.

"Kita akan tangkap pelakunya. Sekarang masih diselidiki. Tunggu hasil penyelidikan dulu baru kita tangkap pelakunya," ucap Bismo.

Arya tewas dibacok oleh orang tidak dikenal sekitar pukul 09.30 WIB saat hendak menyeberang dari ujung gang di pinggir Jalan Raya Jakarta-Bogor, tepatnya tidak jauh dari simpang Pomad, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Salah seorang saksi, Andre menjelaskan bahwa sebelum kejadian, Arya bersama lima orang temannya hendak menyeberang jalan. Kemudian, dari arah Cibinong, datang tiga pelajar mengendarai sepeda motor lalu menyerang menggunakan pedang.

Setelah mendapat sabetan pedang pada bagian pipi tepatnya di bawah telinga, Arya langsung terkapar. Rekan korban sempat melarikan diri, sebelum kembali untuk menolong korban dibantu warga sekitar yang memberhentikan ambulans, lalu membawa Arya ke RS FMC.

"Iya, pas di lampu merah itu, pelajar yang pakai motor langsung membacok pelajar yang mau menyeberang lampu merah," kata Andre.*

Baca juga: Seorang pelajar di Palembang jadi korban pembacokan hingga tewas

Baca juga: Pengeroyokan pelajar, dua kena sabet senjata tajam di Tomang