Singapura (ANTARA) - Dolar AS tergelincir di awal sesi Asia pada Senin, karena pihak berwenang AS mengambil langkah untuk mengatasi kejatuhan dari keruntuhan tak terduga Silicon Valley Bank (SVB), dengan investor berharap Federal Reserve akan mengambil jalur moneter yang kurang agresif.

Pemerintah AS mengumumkan beberapa tindakan pada Senin pagi jam Asia, dan mengatakan semua nasabah SVB akan memiliki akses ke simpanan mereka mulai Senin.

Para pejabat juga mengatakan deposan Signature Bank New York yang ditutup pada Minggu (12/3/2023) oleh regulator keuangan negara bagian New York, juga akan dibebaskan tanpa kerugian bagi pembayar pajak.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang saingannya, turun 0,153 persen pada 104,080. Yen Jepang menguat 0,34 persen menjadi 134,52 per dolar, tertinggi dalam sebulan karena investor beralih ke mata uang Asia yang aman.

"Pasar mata uang masih mencerna semua berita terkait runtuhnya SVB," kata Carol Kong, ahli strategi mata uang di Commonwealth Bank Of Australia.

"Mengingat semua tindakan yang diambil oleh otoritas, pasar seharusnya lebih tenang setidaknya untuk saat ini, tetapi jika ada kekhawatiran tentang bank regional, kita dapat dengan mudah melihat dolar dan yen Jepang kembali menguat."

Euro naik 0,44 persen menjadi 1,069 dolar, sementara sterling terakhir diperdagangkan pada 1,2085 dolar, naik 0,47 persen.

Dolar Australia menguat 0,79 persen menjadi 0,663 dolar AS, sedangkan kiwi naik 0,36 persen menjadi 0,616 dolar AS.

Dalam pasar uang kripto, bitcoin terakhir naik 11,12 persen menjadi 22.330,00 dolar AS dan ethereum terangkat 12,12 persen menjadi 1.598,90 dolar AS.

Runtuhnya SVB membuat investor berspekulasi bahwa Fed sekarang akan enggan mengguncang perahu dengan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin bulan ini, dengan sorotan kuat pada data inflasi Selasa (14/3/2023).

"Dari perspektif FOMC, kekhawatiran mereka masih inflasi dan inflasi belum benar-benar melambat," kata Kong, menambahkan bahwa IHK besok akan terus menunjukkan bahwa inflasi tetap tinggi.

"Mengingat apa yang terjadi dalam sistem keuangan AS, kenaikan 25 basis poin lebih mungkin terjadi daripada kenaikan 50 basis poin."

Fed fund berjangka melonjak pada awal perdagangan untuk menyiratkan hanya 17 persen peluang kenaikan setengah poin, dibandingkan dengan sekitar 70 persen sebelum berita SVB tersiar minggu lalu.


Baca juga: Dolar turun, data pekerjaan AS indikasikan kenaikan bunga lebih lambat
Baca juga: Transaksi on the spot IFEX 2023 ditaksir capai 250 juta dolar
Baca juga: Yen jatuh setelah BoJ pertahankan kebijakannya, dolar juga melemah