Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA) - Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko memastikan hunian sementara untuk korban tanah longsor Desa Talun Kecamatan Ngebel aman dihuni penduduk.

"Sangat aman. Insya Allah, aman untuk ditinggali. Kami sudah lakukan kajian sebelum huntara ini mulai dibangun," kata Sugiri di Ponorogo, Ahad.

Dijelaskan, huntara yang dibangun di Dusun Sidomukti, karena lokasinya cukup jauh di lereng Gunung Banyon yang menjadi titik longsor.

Lokasinya juga cukup datar, sehingga minim risiko longsor. Kendati begitu, kata Bupati yang akrab disapa Kang Giri itu, berjanji memperjuangkan masa depan para pengungsi, sehingga tidak selamanya tinggal di huntara.

Baca juga: BPBD Ponorogo tetapkan kawasan zona merah sekitar tanah gerak

Baca juga: Lima orang luka akibat longsor di jalan nasional Trenggalek-Ponorogo


"Layak dengan cara pandang ikhlas dan menerima, itu penting. Ini Huntara untuk mengamankan jiwa masyarakat," katanya

Di lokasi huntara itu, terdapat 22 unit rumah atau bangunan semi permanen berukuran 5x7 meter yang merupakan bantuan anggaran dari Pemprov Jatim.

Selain huntara, Pemprov dan Baznas Jatim juga menyalurkan bantuan berupa 71 ekor kambing dimana setiap KK mendapatkan tiga ekor.

Selain itu, sejumlah perlengkapan rumah seperti kipas angin, kompor gas juga diberikan dengan nominal keseluruhan bantuan Rp20 juta per rumah.

"Kita juga berikan beasiswa pendidikan untuk anak anak pengungsi mulai SMA, SMP dan SD. Ditambah dengan bantuan UKM dan bantuan zakat produktif," paparnya.

Dalam kesempatan penyerahan bantuan itu, korban tanah longsor di Desa Talun, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur Khofifah yang telah memberikan bantuan kepada mereka.

Sri Utami (40) menuturkan, dengan bantuan berupa hunian tetap ini, ia dan sekeluarga tidak lagi merasa was-was.

"Kalau hujan deras sering merasa khawatir apabila terjadi bencana lagi. Sekarang Alhamdulillah, merasa aman karena lokasi huntara yang diberikan Insya Allah lebih aman," ujarnya.

Begitupun Purwanti (39) yang juga merupakan warga terdampak. Ia bersyukur Gubernur Khofifah tidak hanya memikirkan relokasi warga saja, namun juga memberikan alternatif mata pencaharian dengan bantuan berupa domba.

"Mudah-mudahan dombanya cepat beranak pinak. Terima kasih Bu Khofifah," ungkapnya dengan suka cita.

Turut hadir dalam acara penyerahan bantuan Ketua Baznas Jawa Timur KH. Roziqi, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Wakil Bupati Ponorogo Lysdyarita, Sekdaprov Ponorogo Agus Pramono, Camat Ngebel Dwi Cahyanto dan beberapa OPD di lingkungan Provinsi Jatim.*

Baca juga: Jalur alternatif Ponorogo-Pacitan ambles karena terseret longsor

Baca juga: Jembatan penghubung Trenggalek-Ponorogo ambrol tergerus air