Brussel (ANTARA) - Negara-negara anggota Uni Eropa (UE) dan Parlemen Eropa menyetujui sebuah kesepakatan sementara yang bertujuan mengurangi konsumsi energi di seluruh blok tersebut, kata Komisi Eropa pada Jumat (10/3).

Berdasarkan perjanjian itu, negara-negara UE harus berupaya mengurangi konsumsi energi setidaknya 11,7 persen, melebihi perkiraan untuk 2030 yang dibuat dalam proposal Komisi Eropa "Fit for 55".

Kesepakatan tersebut merupakan bagian dari rencana UE untuk menjadi netral iklim pada 2050. Kesepakatan itu harus disetujui secara resmi oleh Parlemen dan Dewan Eropa agar dapat mulai diberlakukan.

Dalam sebuah pernyataan, Komisi Eropa menyambut baik kesepakatan sementara itu, yang juga mencakup langkah-langkah untuk mengatasi kemiskinan energi. Aturan yang disepakati juga harus memastikan negara-negara UE mendorong rencana pemanasan dan pendinginan lokal di kota-kota yang berpenduduk lebih dari 45.000 jiwa.

Di bawah kesepakatan sementara tersebut, kewajiban penghematan energi tahunan diperketat hampir dua kali lipat untuk memastikan progres yang kontinu. Negara-negara UE akan diminta untuk mencapai penghematan baru setiap tahunnya sebesar 1,49 persen dari konsumsi energi akhir secara rata-rata antara 2024-2030, naik dari level saat ini yang berada di angka 0,8 persen. Secara bertahap, mereka harus mencapai 1,9 persen pada akhir 2030.

Target pengurangan konsumsi energi tahunan baru sebesar 1,9 persen diterapkan untuk sektor publik. Kewajiban negara-negara UE untuk setiap tahunnya merenovasi minimal 3 persen dari total luas lantai bangunan milik administrasi publik kini juga mencakup tingkat regional dan lokal, menurut pernyataan tersebut.

"Ini menjadi instrumen penting untuk mendorong penghematan energi di sektor end-use, seperti bangunan, industri, dan transportasi," kata Komisi Eropa dalam pernyataannya.

Aturan-aturan yang direvisi juga memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada sektor publik untuk meningkatkan efisiensi energi. Badan-badan publik secara sistematis perlu mempertimbangkan persyaratan efisiensi energi dalam pengadaan produk, layanan, bangunan, dan pekerjaan publik mereka.

Perusahaan-perusahaan akan didorong agar lebih hemat energi di bawah arahan yang direvisi tersebut.

"Efisiensi energi menjadi kunci untuk mencapai dekarbonisasi penuh perekonomian UE dan independensi dari bahan bakar fosil Rusia," komentar Komisaris Energi UE Kadri Simson sebagaimana Xinhua