Palembang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sumatera Selatan menerjunkan 57 orang personel Brimob untuk membantu upaya penanggulangan dampak bencana banjir bandang yang merendam 10 desa di Kabupaten Lahat.

Kepala Bidang Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, kepada wartawan di Palembang, Jumat, mengatakan puluhan personel Brimob tersebut berasal dari Satuan Brimob Polda Sumsel dan Batalion Pelopor B Lubuk Linggau.

Untuk menunjang kelancaran upaya penanggulangan bencana para personel Brimob diterjunkan dengan membawa serta peralatan pertolongan, logistik dan satu unit kendaraan dapur lapangan.

“Tim operasi bencana Brimob semuanya sudah tiba petang tadi sekitar pukul 17.00 WIB,” kata dia.

Baca juga: SAR temukan jasad bocah laki-laki yang terseret banjir di Lahat Sumsel
Baca juga: Banjir bandang rendam 3 desa di Lahat Sumsel, tinggi air capai 1,5 m

Menurutnya, personel operasi penanggulangan dampak bencana banjir bandang di Lahat itu dipimpin langsung oleh Komandan Bataliyon B Pelopor Brimob Lubuklinggau AKBP Andiyanto.

Mereka disebar ke setiap kawasan yang terdampak banjir meliputi Kota Lahat, Desa Tanjung Sirih, Tinggi Ari, Keban Agung, Karang Dalam, Lebuk Sepang, Gunung Kembang, Patikal Baru, Nanti Giri, Gumay Ulu.

“Sebagaimana instruksi dari Kapolda, personel Brimob diterjunkan membantu segala kebutuhan korban dan bergabung bersama segenap unsur SAR di sana,” kata dia.

Untuk diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel melaporkan bencana banjir bandang setinggi mencapai 1,5 meter di Kabupaten Lahat itu terjadi pada Kamis (9/3) pagi sekitar pukul 06.00 WIB.

Baca juga: ACT Sumsel fokus upayakan bantuan logistik banjir Lahat
Baca juga: Banjir bandang terjang Lahat-Sumsel, 12 rumah hanyut

Banjir tersebut disebabkan meluapnya aliran Sungai Lematang setelah diguyur hujan selama dua hari.

Derasnya hempasan air bandang menyebabkan sebanyak ratusan rumah warga mengalami kerusakan, 39 rumah dan tiga bangunan sekolah hanyut terbawa arus. Kemudian setidaknya 40 hektare lahan sawah rusak hingga gagal panen.

Dua orang warga meninggal dunia, masing-masing berinisial DG (11) yang tubuhnya hanyut terbawa arus Sungai Lematang dan HJ, warga Pajar Bulan yang meninggal dunia setelah tubuhnya tertimbun material longsor.

Hingga Jumat petang, sebanyak 176 orang kepala keluarga dari 10 desa di kabupaten Lahat terpaksa masih menempati tenda darurat lantaran rumahnya masih tertimbun material lumpur, kayu pohon, bebatuan yang cukup tebal.

Baca juga: Korban longsor dan banjir di Lahat-Sumsel dievakuasi TNI
Baca juga: Jembatan putus, tujuh rumah hanyut akibat luapan air sungai di Lahat
Baca juga: Gubernur Sumsel perintahkan BPBD turun ke lokasi banjir Lahat