Pemukim Israel bunuh pria Palestina dekat pendudukan Tepi Barat
10 Maret 2023 18:00 WIB
Warga Palestina bentrok dengan tentara Israel terjadinya serangan di kawasan Nablus yang telah diduduki tentara Israel, Tepi Barat, Rabu (22/2/2023). ANTARA FOTO/Reuters-Raneen Sawafta/nym.
Yerusalem (ANTARA) - Pemukim Israel menembak mati seorang pria Palestina yang menurut militer Israel bersenjata pisau dan alat peledak pada Jumat dekat sebuah kota di utara pendudukan Tepi Barat.
Militer Israel secara terpisah menyatakan pasukannya menyerbu sebuah kota dekat kota Ramallah Palestina semalam dan menembaki kerumunan yang melemparkan batu dan bom molotov, mengenai seseorang, tanpa merinci apakah orang tersebut terluka atau tewas.
Ketegangan di Tepi Barat telah meningkat beberapa bulan belakangan, saat penyerbuan oleh militer berlangsung hampir setiap hari dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim di Tepi Barat di tengah rentetan serangan oleh warga Palestina.
Pejabat Palestina mengkonfirmasi bahwa seorang pria berusia 21 tahun tewas oleh pemukim Israel dekat kota Qalqilya pada Jumat, namun tidak memberikan informasi mengenai korban tewas dalam serangan di Ni’lin.
Keluarga pria yang tewas mengatakan kepada Reuters bahwa ia seorang yang religius namun tidak berhubungan dengan keanggotaan kelompok militan Palestina manapun. Mereka mengatakan jenazahnya masih ditahan pihak militer.
Pada Kamis, seorang anggota Hamas melepaskan tembakan di Tel Aviv, melukai tiga orang dan salah satunya dalam keadaan kritis, sebelum dibunuh polisi dan pejalan kaki.
Kelompok militan Islam mengatakan serangan itu sebagai balasan atas pembunuhan tiga pria Palestina oleh Israel di Tepi Barat beberapa saat sebelumnya di hari yang sama.
Selama operasi di kota Ni’lin pada Jumat, militer Israel mengatakan menangkap dua keluarga dari anggota Hamas dan memetakan rumahnya untuk dihancurkan.
Israel mengatakan pembongkaran semacam itu untuk mencegah serangan potensial oleh Palestina. Warga Palestina dan kelompok hak asasi mengecam kebijakan tersebut sebagai hukuman kolektif.
Selama setahun terakhir, pasukan Israel telah melakukan ribuan penangkapan di Tepi Barat dan menewaskan lebih dari 200 warga Palestina, termasuk pejuang dan sipil. Lebih dari 40 warga Israel dan asing tewas dalam serangan oleh Palestina pada periode yang sama.
Palestina berusaha mendirikan negara di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Gaza, wilayah yang dicaplok Israel pada perang Timur Tengah 1967. Perluasan pemukiman Yahudi dan kebuntuan perkembangan politik telah meredupkan harapan mereka mendirikan negara.
Sumber: Reuters
Baca juga: Tiga warga Palestina dibunuh pasukan Israel
Baca juga: Israel perpanjang larangan reunifikasi keluarga Palestina
Baca juga: Enam negara Eropa desak Israel hentikan perluasan permukiman
Militer Israel secara terpisah menyatakan pasukannya menyerbu sebuah kota dekat kota Ramallah Palestina semalam dan menembaki kerumunan yang melemparkan batu dan bom molotov, mengenai seseorang, tanpa merinci apakah orang tersebut terluka atau tewas.
Ketegangan di Tepi Barat telah meningkat beberapa bulan belakangan, saat penyerbuan oleh militer berlangsung hampir setiap hari dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim di Tepi Barat di tengah rentetan serangan oleh warga Palestina.
Pejabat Palestina mengkonfirmasi bahwa seorang pria berusia 21 tahun tewas oleh pemukim Israel dekat kota Qalqilya pada Jumat, namun tidak memberikan informasi mengenai korban tewas dalam serangan di Ni’lin.
Keluarga pria yang tewas mengatakan kepada Reuters bahwa ia seorang yang religius namun tidak berhubungan dengan keanggotaan kelompok militan Palestina manapun. Mereka mengatakan jenazahnya masih ditahan pihak militer.
Pada Kamis, seorang anggota Hamas melepaskan tembakan di Tel Aviv, melukai tiga orang dan salah satunya dalam keadaan kritis, sebelum dibunuh polisi dan pejalan kaki.
Kelompok militan Islam mengatakan serangan itu sebagai balasan atas pembunuhan tiga pria Palestina oleh Israel di Tepi Barat beberapa saat sebelumnya di hari yang sama.
Selama operasi di kota Ni’lin pada Jumat, militer Israel mengatakan menangkap dua keluarga dari anggota Hamas dan memetakan rumahnya untuk dihancurkan.
Israel mengatakan pembongkaran semacam itu untuk mencegah serangan potensial oleh Palestina. Warga Palestina dan kelompok hak asasi mengecam kebijakan tersebut sebagai hukuman kolektif.
Selama setahun terakhir, pasukan Israel telah melakukan ribuan penangkapan di Tepi Barat dan menewaskan lebih dari 200 warga Palestina, termasuk pejuang dan sipil. Lebih dari 40 warga Israel dan asing tewas dalam serangan oleh Palestina pada periode yang sama.
Palestina berusaha mendirikan negara di Tepi Barat, Yerusalem Timur dan Gaza, wilayah yang dicaplok Israel pada perang Timur Tengah 1967. Perluasan pemukiman Yahudi dan kebuntuan perkembangan politik telah meredupkan harapan mereka mendirikan negara.
Sumber: Reuters
Baca juga: Tiga warga Palestina dibunuh pasukan Israel
Baca juga: Israel perpanjang larangan reunifikasi keluarga Palestina
Baca juga: Enam negara Eropa desak Israel hentikan perluasan permukiman
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023
Tags: