Rubel dan saham Rusia bergerak melemah karena harga minyak tergelincir
10 Maret 2023 15:43 WIB
Uang kertas rubel rusia terlihat dengan latar belakang uang dolar Amerika Serikat pada Selasa (2/3/2021). ANTARA/Xinhua/Shi Hao/am.
Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia melemah pada awal perdagangan Jumat, karena harga minyak lebih rendah dan penurunan penjualan mata uang asing minggu ini oleh kementerian keuangan, dengan pelaku pasar mengadopsi posisi hati-hati sebelum statistik pasar tenaga kerja AS dan akhir pekan.
Pada pukul 07.18 GMT, rubel melemah 0,2 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 75,97 dan telah kehilangan 0,2 persen untuk diperdagangkan pada 80,39 per euro. Mata uang Rusia juga turun 0,3 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan di 10,88.
Kementerian keuangan minggu ini menurunkan penjualan valuta asing hariannya, dalam yuan China, menjadi 5,4 miliar rubel (71,15 juta dolar AS) untuk bulan mendatang, turun dari 8,9 miliar rubel, yang seharusnya mengurangi dukungan untuk rubel.
Bagian yuan dalam penyelesaian impor Rusia pada tahun 2022 melonjak menjadi 23 persen dari 4,0 persen, bank sentral Rusia mengatakan pada Kamis (9/3/2023), juga mencatat kenaikan pangsa mata uang China dalam perdagangan bursa pada Februari, dikutip dari Reuters.
Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, turun 0,7 persen menjadi diperdagangkan di 81,10 dolar AS per barel.
Harga minyak yang lebih rendah dan kurangnya dukungan ekstra dari eksportir Rusia untuk rubel dapat membuat mata uang Rusia melemah melewati 76 per dolar memasuki akhir pekan, kata Bogdan Zvarich, kepala analis Banki.ru.
Investor juga mengawasi laporan pekerjaan AS pada Jumat dan dampaknya terhadap kebijakan Federal Reserve, yang minggu ini memperingatkan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dan berpotensi lebih cepat.
Indeks saham Rusia lebih rendah. Indeks RTS berdenominasi dolar turun 0,8 persen menjadi diperdagangkan di 943,4 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel diperdagangkan 0,7 persen lebih rendah pada 2.275,0 poin.
Baca juga: Rubel stabil dekat 76 vs dolar, saham Rusia dekati tertinggi 6-bulan
Baca juga: Rubel Rusia stabil ketika kementerian keuangan pangkas penjualan valas
Baca juga: Rubel Rusia datar jelang Kementerian Keuangan pangkas penjualan valas
Pada pukul 07.18 GMT, rubel melemah 0,2 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 75,97 dan telah kehilangan 0,2 persen untuk diperdagangkan pada 80,39 per euro. Mata uang Rusia juga turun 0,3 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan di 10,88.
Kementerian keuangan minggu ini menurunkan penjualan valuta asing hariannya, dalam yuan China, menjadi 5,4 miliar rubel (71,15 juta dolar AS) untuk bulan mendatang, turun dari 8,9 miliar rubel, yang seharusnya mengurangi dukungan untuk rubel.
Bagian yuan dalam penyelesaian impor Rusia pada tahun 2022 melonjak menjadi 23 persen dari 4,0 persen, bank sentral Rusia mengatakan pada Kamis (9/3/2023), juga mencatat kenaikan pangsa mata uang China dalam perdagangan bursa pada Februari, dikutip dari Reuters.
Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, turun 0,7 persen menjadi diperdagangkan di 81,10 dolar AS per barel.
Harga minyak yang lebih rendah dan kurangnya dukungan ekstra dari eksportir Rusia untuk rubel dapat membuat mata uang Rusia melemah melewati 76 per dolar memasuki akhir pekan, kata Bogdan Zvarich, kepala analis Banki.ru.
Investor juga mengawasi laporan pekerjaan AS pada Jumat dan dampaknya terhadap kebijakan Federal Reserve, yang minggu ini memperingatkan kenaikan suku bunga yang lebih tinggi dan berpotensi lebih cepat.
Indeks saham Rusia lebih rendah. Indeks RTS berdenominasi dolar turun 0,8 persen menjadi diperdagangkan di 943,4 poin. Indeks MOEX Rusia berbasis rubel diperdagangkan 0,7 persen lebih rendah pada 2.275,0 poin.
Baca juga: Rubel stabil dekat 76 vs dolar, saham Rusia dekati tertinggi 6-bulan
Baca juga: Rubel Rusia stabil ketika kementerian keuangan pangkas penjualan valas
Baca juga: Rubel Rusia datar jelang Kementerian Keuangan pangkas penjualan valas
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: