Jakarta (ANTARA) - Emiten tambang batu bara PT Bayan Resources Tbk (kode saham: BYAN) mencatatkan laba bersih senilai Rp2,17 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp33,70 triliun (kurs Rp15.470 per dolar AS) selama tahun 2022.

Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat, laba bersih perseroan naik 79,3 persen year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar 1,21 miliar dolar AS pada tahun 2021.

Adapun, laba perseroan ditopang oleh pendapatan yang mencapai 4,70 miliar dolar AS pada 2022, atau naik 67,85 persen yoy dari sebelumnya 2,8 miliar dolar AS pada periode sama tahun 2021.

Pendapatan dari segmen batu bara tercatat sebesar 4,69 miliar dolar AS dan non batu bara sebesar 10,85 miliar dolar AS.

Emiten dengan 60,94 persen saham dimiliki oleh Low Tuck Kwong ini mencatatkan beban pokok pendapatan sebesar 1,54 miliar dolar AS hingga akhir 2022, dari sebelumnya 1,10 miliar dolar AS pada periode sama tahun 2021.

Sedangkan, beban penjualan sebesar 140,4 juta dolar AS, beban umum dan administrasi sebesar 77,4 juta dolar AS, beban keuangan 2,6 juta dolar AS, serta beban lain- lain 8,9 juta dolar AS.

Lebih lanjut, liabilitas BYAN hingga akhir 2022 tercatat sebesar 1,95 miliar dolar AS, sedangkan, ekuitas tercatat 1,99 miliar dolar AS.

Dengan demikian, aset perseroan hingga akhir 2022 tercatat sebesar 3,94 miliar dolar AS, atau naik dari sebelumnya sebesar 2,43 miliar dolar AS pada akhir tahun 2021.

Hingga perdagangan Jumat (10/3) pukul 14.00, saham BYAN tercatat turun 0,13 persen ke posisi Rp18.650, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 179, nilai transaksi Rp2,23 miliar dan volume perdagangan 119,60 ribu lembar saham.