New York (ANTARA) - Tiga indeks utama Wall Street tergelincir pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), terseret oleh saham bank saat investor juga khawatir bahwa laporan pekerjaan Jumat, dapat memacu kenaikan suku bunga yang lebih agresif dari Federal Reserve.
Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 543,54 poin atau 1,66 persen, menjadi menetap di 32.254,86 poin. Indeks S&P 500 terpangkas 73,69 poin atau 1,85 persen, menjadi berakhir di 3.918,32. Indeks Komposit Nasdaq jatuh 237,65 poin atau 2,05 persen, menjadi ditutup pada 11.338,35 poin.
Semua 11 sektor utama S&P 500 mengakhiri sesi di zona merah. Sektor utilitas yang melemah 0,8 persen adalah penurunan terkecil, setelah sektor bahan pokok konsumen yang turun 0,95 persen dan perawatan kesehatan turun 1,0 persen.
Hambatan terbesar pada S&P 500 datang dari sektor keuangan diikuti oleh teknologi informasi. Indeks keuangan mengakhiri hari jatuh 4,0 persen, persentase penurunan satu hari terdalam sejak Juni 2020.
Indeks bank S&P 500 ditutup jatuh 6,6 persen setelah mencapai level terendah sejak pertengahan Oktober. Investor meninggalkan sektor ini setelah pemberi pinjaman industri teknologi SVB Financial Group meluncurkan penjualan saham untuk menopang neraca akibat penurunan simpanan dari startup yang berjuang untuk pendanaan.
Investor juga tertekan menjelang laporan penggajian nonpertanian (NFP) AS pada Jumat untuk Februari, dengan ekspektasi kenaikan upah yang besar memicu kekhawatiran inflasi. Ketua Fed Jerome Powell minggu ini memperburuk kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga yang ditujukan guna memerangi inflasi yang sangat tinggi.
Para pedagang bertaruh bahwa peluang kenaikan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan Fed Maret adalah sekitar 60 persen, menurut alat FedWatch CME Group, naik tajam dari probabilitas 31 persen sebelum penampilan Powell di Kongres pada Selasa (7/3/2023) dan Rabu (8/3/2023).
"Ada banyak antisipasi seputar laporan pekerjaan besok. Kami akan mendapatkan banyak data dalam satu setengah minggu ke depan," kata Mona Mahajan, analis investasi senior di Edward Jones, New York, juga mengutip laporan inflasi dan penjualan ritel yang semua keluar sebelum pertemuan Fed berikutnya yang berakhir 22 Maret.
Pada Kamis (9/3/2023) pagi, data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran naik 21.000 menjadi 211.000 disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 4 Maret, dibandingkan dengan perkiraan para ekonom untuk 195.000 klaim.
Sementara klaim pengangguran yang meningkat minggu lalu mungkin merupakan "tanda pertama pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda pelonggaran," Mahajan ingin melihat "lebih banyak titik data untuk membentuk tren."
Laporan penggajian non-pertanian Februari diperkirakan menunjukkan kenaikan 205.000 setelah ledakan Januari sebesar 517.000, yang telah menyebabkan pasar bersiap untuk kenaikan suku bunga AS yang lebih besar.
Setiap bukti bulan lalu "jumlah gaji yang sangat besar bukanlah sebuah anomali" akan berfungsi untuk "memperkuat kecemasan pasar seputar tanggapan Fed terhadapnya," kata Mark Luschini, kepala strategi investasi di Janney Montgomery Scott di Philadelphia.
Dengan kenaikan upah Februari diharapkan naik 4,7 persen dibandingkan dengan 4,4 persen pada Januari, "rasanya seperti berdetak ke arah yang salah sekalipun kita hanya memenuhi harapan," kata Mahajan yang akan mengamati dengan seksama data upah.
Dengan investor yang sudah khawatir bahwa Fed dapat memperketat dan menyebabkan resesi serta melukai permintaan pinjaman bank, "ada elemen 'jual dulu, tanya nanti' sehubungan dengan risiko penularan dari SVB Financial untuk bank," kata analis bank Luschini di Janney Montgomery Scott.
SVB ditutup terjun 60 persen pada 106,04 dolar AS setelah jatuh pada satu titik sekitar 63 persen dan mencapai level terendah sejak Agustus 2016, setelah pemberi pinjaman itu memangkas prospek 2023 dan meluncurkan penjualan saham untuk menopang neracanya.
Yang juga membebani sub-indeks adalah Signature Bank yang anjlok 12 persen menjadi 90,76 dolar AS setelah rekan bank kriptonya, Silvergate Capital Corp mengungkapkan rencana untuk melikuidasi secara sukarela. Silvergate ditutup anjlok 42 persen menjadi 2,84 dolar AS.
Sisi baiknya, General Electric Co ditutup naik lebih dari 5,0 persen setelah konglomerat industri tersebut mengulangi perkiraan pendapatannya untuk tahun 2023.
Di bursa AS, 11,69 miliar saham berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata 10,95 miliar untuk 20 sesi terakhir.
Baca juga: Wall Street ditutup beragam, investor bidik data pekerjaan mendatang
Baca juga: Wall St anjlok imbas Powell isyaratkan kenaikan suku bunga lebih tajam
Baca juga: Wall Street ditutup beragam jelang kesaksian Powell, laporan pekerjaan
Wall St tergelincir terseret saham bank dan khawatir laporan pekerjaan
10 Maret 2023 06:25 WIB
Ilustrasi - Sejumlah pialang terlibat diskusi di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/Brendan/aa.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2023
Tags: