Palangka Raya (ANTARA) - Kepala Diskominfosantik Kalimantan Tengah Agus Siswadi mengatakan, hingga saat ini sudah ada sekitar 96 kelompok informasi masyarakat (KIM) yang terbentuk dan tersebar di kabupaten dan kota.

"KIM merupakan simpul komunikasi antara pemerintah dan masyarakat yang berperan sebagai penyebar informasi kepada masyarakat," kata Agus Siswadi dihubungi dari Palangka Raya, Kamis.

Pemberdayaan KIM menjadi solusi alternatif untuk menyadarkan arti penting tentang berkelompok, bertukar informasi, maupun membuka peluang kemitraan bersama dinas di tingkat kabupaten atau kota.

KIM dibentuk dan dikelola dari, oleh dan untuk masyarakat yang berorientasi pada layanan informasi serta pemberdayaan sesuai kebutuhannya. Bisa terletak di wilayah perkotaan maupun pedesaan yang beranggotakan 3 sampai 30 orang, serta terdiri dari berbagai elemen masyarakat.

"Arah pembentukan KIM adalah mewujudkan jejaring diseminasi informasi nasional, mendorong partisipasi masyarakat, meningkatkan kualitas media massa, kecerdasan publik dalam mengonsumsi informasi serta membangun masyarakat informasi," ujarnya.

Keberadaan KIM bertujuan untuk menemukan masalah bersama melalui diskusi dengan anggota kelompok, mengenali cara pemecahan masalah, membuat keputusan bersama, melaksanakan keputusan dengan kerja sama, hingga mengembangkan jaringan informasi.

Adapun pada hari ini Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kalteng menggelar sosialisasi tentang KIM untuk wilayah Kabupaten Kapuas.

Dalam sosialisasi ini Agus menyampaikan, pihaknya melaksanakan koordinasi antar dinas di tingkat kabupaten dan kota dalam rangka pelaksanaan kemitraan komunikasi bersama KIM sesuai kewenangannya.

"Sedangkan Kominfo kabupaten dan kota melaksanakan pendaftaran KIM serta kemitraan komunikasi dengan KIM berdasarkan hasil pemetaan," paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik pada Diskominfo Kabupaten Kapuas Huldi mengatakan, pihaknya menyadari peran pemerintah kabupaten dalam pengembangan dan pemberdayaan KIM belum optimal.

"Maka kami mengharapkan dengan diadakannya sosialisasi melalui Diskominfosantik Kalteng ini dapat membuka wawasan kita semua, dalam pengembangan KIM untuk pengelolaan informasi dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka meningkatkan nilai tambah," katanya.
Baca juga: Kalteng dukung revitalisasi sebagai upaya pelestarian bahasa daerah
Baca juga: Lima sekolah berperan Palangka Raya raih Adipura 2022
Baca juga: KPK prihatin korupsi anggaran desa di Kalteng tinggi