PLN usahakan tak lakukan pemadaman saat pemeliharaan gardu listrik
9 Maret 2023 19:01 WIB
Petugas dari PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya sedang mempersiapkan Unit Gardu Bergerak (UGB) untuk melakukan pemeliharaan gardu di kawasan Menteng, Jakarta, Kamis (9/3/2023). ANTARA/Ricky Prayoga.
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya mengusahakan untuk tidak melakukan pemadaman aliran saat pemeliharaan gardu listrik di Jakarta.
Menurut Manager Operasi dan Pemeliharaan Sistem Distribusi PLN UID Jakarta Raya Heri Sutikno di Jakarta, Kamis, hal itu karena saat ini ada unit gardu bergerak (UGB) sebagai penyedia listrik cadangan bagi warga ketika dilakukan proses pemeliharaan.
"Artinya, UGB ini berperan sebagai gardu pengganti selama gardu listrik yang ada di permukiman dimatikan karena sedang dilakukan pemeliharaan," katanya.
Ia menjelaskan, setiap kalai pemeliharaan gardu dilakukan maka hal itu bisa menggunakan UGB dan per hari ada 6-10 pemeliharaan.
Baca juga: PLN UID Jakarta Raya terjunkan petugas cegah pemadaman di Koja
Ia menyebut kebijakan memelihara tanpa memadamkan aliran listrik ini akan memberikan dampak manfaat besar bagi masyarakat.
"Karena kegiatan masyarakat tidak akan terganggu karena pemadaman saat dilakukan pemeliharaan gardu listrik," ucapnya.
Lebih lanjut, Heri menyebut pihaknya memiliki 23 unit UGB yang bisa dikerahkan untuk melakukan pemeliharaan tanpa pemadaman ke seluruh wilayah Jakarta, namun ia mengakui ada sejumlah lokasi gardu yang tidak bisa diakses UGB.
Solusinya, kata dia, PLN berusaha memperpendek durasi pemeliharaan hingga maksimal hanya 30 menit dan dengan demikian, diharapkan masyarakat tidak terlalu terganggu ketika petugas datang melakukan pemeliharaan.
Baca juga: Legislator sebut sedan untuk Pj Gubernur DKI merupakan mobil listrik
"Adanya peralatan ini menyebabkan banyak testimoni dari masyarakat yang selama ini kita kerjakan di gardu-gardu, mereka cukup puas. Karena awalnya mikirnya 'wah ada PLN berarti akan ada padam', dulu mikirnya kayak gitu. Kalau sekarang ada PLN, Alhamdulillah tidak padam," ucapnya.
Heri belum merinci, hingga saat ini total jumlah gardu listrik distribusi di Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya dan pelanggannya.
Menurut Manager Operasi dan Pemeliharaan Sistem Distribusi PLN UID Jakarta Raya Heri Sutikno di Jakarta, Kamis, hal itu karena saat ini ada unit gardu bergerak (UGB) sebagai penyedia listrik cadangan bagi warga ketika dilakukan proses pemeliharaan.
"Artinya, UGB ini berperan sebagai gardu pengganti selama gardu listrik yang ada di permukiman dimatikan karena sedang dilakukan pemeliharaan," katanya.
Ia menjelaskan, setiap kalai pemeliharaan gardu dilakukan maka hal itu bisa menggunakan UGB dan per hari ada 6-10 pemeliharaan.
Baca juga: PLN UID Jakarta Raya terjunkan petugas cegah pemadaman di Koja
Ia menyebut kebijakan memelihara tanpa memadamkan aliran listrik ini akan memberikan dampak manfaat besar bagi masyarakat.
"Karena kegiatan masyarakat tidak akan terganggu karena pemadaman saat dilakukan pemeliharaan gardu listrik," ucapnya.
Lebih lanjut, Heri menyebut pihaknya memiliki 23 unit UGB yang bisa dikerahkan untuk melakukan pemeliharaan tanpa pemadaman ke seluruh wilayah Jakarta, namun ia mengakui ada sejumlah lokasi gardu yang tidak bisa diakses UGB.
Solusinya, kata dia, PLN berusaha memperpendek durasi pemeliharaan hingga maksimal hanya 30 menit dan dengan demikian, diharapkan masyarakat tidak terlalu terganggu ketika petugas datang melakukan pemeliharaan.
Baca juga: Legislator sebut sedan untuk Pj Gubernur DKI merupakan mobil listrik
"Adanya peralatan ini menyebabkan banyak testimoni dari masyarakat yang selama ini kita kerjakan di gardu-gardu, mereka cukup puas. Karena awalnya mikirnya 'wah ada PLN berarti akan ada padam', dulu mikirnya kayak gitu. Kalau sekarang ada PLN, Alhamdulillah tidak padam," ucapnya.
Heri belum merinci, hingga saat ini total jumlah gardu listrik distribusi di Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya dan pelanggannya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023
Tags: