Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster melakukan peletakan batu pertama Pembangunan Pasar Singamandawa di Kintamani, Bangli, yang diperkirakan menghabiskan dana sekitar Rp75 miliar yang dianggarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Selamat atas dimulainya pembangunan Pasar Singamandawa yang dilakukan Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta. Untuk merealisasikan pembangunan pasar ini tidak mudah, karena membutuhkan anggaran yang besar," kata Koster dalam siaran Humas Pemprov Bali yang diterima di Denpasar, Kamis.

Gubernur Koster mengakui bahwa diperlukan konsep bekerja bersama dan berjuang bersama untuk berhasil menembus dana Rp75 miliar untuk pembangunan pasar di Kintamani tersebut.

Baca juga: Bupati Bangli resmikan pasar di Kintamani dorong transaksi non tunai

Mengingat, dana tersebut merupakan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang sepenuhnya berasal dari APBN yang selama ini diperjuangkan oleh seluruh daerah di Indonesia.

Gubernur asal Buleleng itu menyebut dari 416 kabupaten dan 98 kota di Indonesia, Provinsi Bali termasuk daerah yang paling beruntung dan harus bersyukur, sebab hampir sebagian daerah di Pulau Dewata berhasil mendapatkan program bantuan dana tersebut.

Kabupaten/kota tersebut, antara lain Denpasar, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Klungkung, dengan anggaran yang sama, yaitu masing-masing mendapatkan bantuan Rp75 miliar.

“Jadi, turunnya anggaran ini bukan datang dari langit, tetapi diperoleh dari suatu perjuangan yang tidak mudah, karena persaingan antar-kabupaten/kota di Indonesia itu sangat ketat,” ujar Koster.

Baca juga: Kintamani, wisata negeri di atas awan

Baca juga: Sandiaga: Wisata kopi sangat potensial dikembangkan


Dengan mulai dibangunnya Pasar Singamandawa lewat bantuan APBN tersebut, Wayan Koster mengarahkan agar proyek ini dibentuk sebagai pasar rakyat, dimana pembangunannya jangan sampai dibuat terlalu moderen.

"Tetapi, dibangun sesuai dengan cara berjualan para pedagang agar pasar ini mudah diakses oleh masyarakat dan tercipta rasa aman, nyaman dalam berdagang," kata Koster.