"Saya mengajak para pelaku usaha dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam program AKSES ini karena pada hakikatnya pendanaan atau permodalan ini adalah pembiayaan dari masyarakat dan untuk masyarakat," kata Sandiaga dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Adapun program AKSES, lanjut Menteri, merupakan kerja sama antara Kemenparekraf dan LBS Urun Dana berkolaborasi dengan Dinas Parekraf DKI Jakarta dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), untuk menghadirkan program akselerasi bisnis UMKM melalui mekanisme securites crowdfunding (SCF), yakni pendanaan yang berasal partisipasi aktif masyarakat untuk menjadi investor.
Lebih lanjut, berdasarkan data ASeAN Investment Report per September 2022, pelaku usaha pada kategori ini di Indonesia mencapai 65,46 juta unit dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 60,3 persen.
Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf Rizki Handayani, mengatakan dengan terbitnya POJK 57/2020 tentang Layanan Urun Dana atau Securities Crowdfunding, yang merupakan sebuah metode penyelenggaraan layanan penawaran efek dari penerbit (UMKM) kepada pemodal (investor) secara online.
Direktur Utama LBS Urun Dana Rezza Zulkasi turut mengatakan melalui program ini para pelaku UMKM akan diberikan pembekalan syariah dan bisnis secara terintegrasi dan berkelanjutan. Sehingga pada saat pendanaan pelaku usaha tersebut sudah siap untuk meningkatkan kinerja usahanya.