Jakarta (ANTARA) - Pengamat BUMN Toto Pranoto dari Universitas Indonesia mengungkapkan BUMN Karya seperti PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA terus menjalankan prinsip-prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) dalam rangka memenangkan persaingan di pasar konstruksi regional-global.
"ESG itu sudah menjadi semacam mandatory business model yang harus diadaptasi oleh korporasi atau BUMN dalam rangka memenangkan persaingan regional-global. Artinya dalam tren semua perusahaan memprioritaskan aspek ESG sebagai acuan" ujar Toto saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Menurut dia, ESG menjadi faktor penting ketika BUMN Karya menjalin kerja sama dengan mitra global atau regional.
Baca juga: WIKA Berbagi Tips Kunci Kesuksesan Pembangunan Infrastruktur Masa Depan
"Indikator ESG ini menjadi faktor dan standar penting apabila BUMN Karya akan menjalin kerja sama dengan mitra atau investor global," katanya.
Sebagaimana diketahui, WIKA sebagai perusahaan BUMN Karya yang memiliki pengalaman internasional telah menerapkan prinsip-prinsip ESG dalam proses bisnisnya.
"Inisiatif ESG menjadi salah satu fokus dari WIKA yang kini menginjak usia 63 tahun," ujar Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito.
Untuk mendukung nilai-nilai keberlanjutan, WIKA mulai menerapkan inisiatif-inisiatif ESG dalam proses bisnisnya baik dalam pelaksanaan proyek maupun juga implementasi Tanggung jawab sosial Lingkungannya. hal ini dibuktikan oleh capaian Indeks SRI-KEHATI, ESG Sector Leaders IDX KEHATI, dan ESG Quality 45 IDX KEHATI.
Agung Budi Waskito mengatakan, dari sisi tata kelola WIKA telah mengimplementasikan Three Lines Model dan Four Eyes Principle untuk memperkuat aspek tata kelola dan manajemen risiko perusahaan.
WIKA melalui proyek-proyeknya melakukan Revegetasi Paska Konstruksi dan pembuatan Green house sebagai langkah pelestarian lingkungan dan upaya pemulihan kelestarian lingkungan.
WIKA Group turut serta membangun proyek-proyek dengan mengusung konsep green building seperti Universitas Mandiri dan Jakarta International Stadium melalui entitas anaknya WIKA Gedung. WIKA juga fokus pada produk-produk ramah lingkungan seperti penggunaan teknologi modular yang kini digunakan dalam pembangunan Hunian Pekerja Konstruksi di IKN dan juga pengembangan energi baru terbarukan melalui motor listrik GESITS, dan juga produksi Solar Panel & Solar Lamp.
Selain itu WIKA berperan aktif dalam Community Development melalui Program Desa Tangguh WIKA di Tanjung Burung, Banten, yang merupakan program pemberdayaan masyarakat secara langsung dalam menangani permasalahan sampah di wilayah sekitar. Adapun yang Perseroan lakukan adalah melakukan pendampingan mitra binaan di dalam mengelola dan mengolah bank sampah, penguatan kelembagaan BUMDes dan pembuatan Pupuk Kompos.
WIKA sendiri berhasil mendapatkan skor ESG dari lembaga pemeringkat global Sustainalytics pada 14 Februari 2023 sebesar 29,8 (Medium Risk). Skor tersebut merupakan yang terbaik diantara perusahaan konstruksi di Indonesia dan juga salah satu yang terbaik di antara perusahaan konstruksi global.
Baca juga: WIKA merampungkan pembangunan Bendungan Kuwil-Kawangkoan
Pengamat: BUMN Karya terapkan ESG untuk menangkan persaingan global
8 Maret 2023 18:53 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kawasan Institut Teknologi Sumatera. ANTARA/HO - WIKA
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023
Tags: