Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro (Karo) Laboratorium Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri Brigjen Pol dr Prima Heru mengungkapkan, satu kantong jenazah yang berisi "body part" atau potongan tubuh korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, sulit diidentifikasi.
"Proses pemeriksaan potongan tubuh itu perlu waktu yang lebih lama karena sampel yang masuk ke kami, yang bisa diperiksa hanya tulang," kata Heru saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu.
Menurut dia, bagian tubuh itu berisi potongan daging dan tulang korban kebakaran. "Kami belum tahu bentuknya apakah itu kaki atau apa, tapi itu daging," ujarnya.
Karena itu, pihaknya mengidentifikasi potongan tubuh itu dari DNA tulang karena dagingnya sudah terbakar.
RS Polri Kramat Jati telah menerima 15 kantong jenazah dan satu kantong berisi potongan tubuh korban kebakaran.
Hingga saat ini, sudah 12 jenazah korban kebakaran yang sudah teridentifikasi, yakni Sumiati atau Neneng (71), Raffasya Zayid Athallah (4), Trish Rhea Aprilita (12), Suheri (32) dan Hadi (32).
Selanjutnya Fahrul Hidayatuloh (28), Muhamad Bukhor (41), Iriyana (61), Iqbal (9), Hanifah (50), Hardito (20) dan Dayu Nurmawati (39).
Dengan demikian, masih ada tiga jenazah yang belum teridentifikasi oleh tim Disaster Victim and Identification (DVI) Polri.
Baca juga: Empat jenazah korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang teridentifikasi Baca juga: Disdukcapil DKI layani administrasi pengungsi Depo Plumpang
Polri: Potongan tubuh korban kebakaran sulit diidentifikasi
8 Maret 2023 18:37 WIB
Karo Laboratorium Pusdokkes Polri Brigjen Pol dr Prima Heru (paling kanan) saat konferensi pers di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/3/2023). ANTARA/Syaiful Hakim
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023
Tags: