Perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) berkomitmen mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable deveopment goals (SDGs) melalui penyediaan akses air bersih di Wonogiri, Jawa Tengah.
Hal itu sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat sehat lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai komitmen keberlanjutan di bidang kesehatan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST), kata Assistant Manager of Sustainability Kalbe Farma, S.F.D. Arie Wibowo dalam keterangan resmi pada Rabu.
"Kalbe tetap berkomitmen mendukung SDGs, salah satunya dengan menyediakan akses air bersih guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat," kata dia.
Kalbe membuat dua sumber air bersih yakni di Desa Boto, dan Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Wonogiri, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak Kalbe karena telah melakukan program CSR untuk pembangunan sarana air bersih," kata Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno.
Baca juga: Ketua DPR RI: Akses air bersih adalah HAM mendasar
Pembangunan sumber air bersih ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan air bersih di Desa Boto dan Desa Watuagung.
Peresmian saluran air bersih akan dilakukan di Desa Boto, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (9/3).
Ada delapan kecamatan di Wonogiri, namun baru ada dua sumber air bersih yang bisa dimanfaatkan dengan maksimal di Kecamatan Baturetno, yaitu di Desa Boto dan Desa Watuagung.
"Jadi, kami berharap ada bantuan lagi dari Kalbe untuk wilayah lain di Wonogiri. Sebab, kami terkendala dengan masalah dana sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan sumber air bersih di Kabupaten Wonogiri," kata Setyo.
Pembangunan akses air bersih sudah mulai dilakukan sejak 2013 di Desa Watuagung dengan jumlah anggaran Rp50 juta. Awalnya, hanya lima kepala keluarga berhasil mendapat aliran air bersih yang dikelola oleh Paguyuban Tirta Asri, Watuagung.
Baca juga: Menhan minta warga 20 desa NTB tak hamburkan bantuan akses air bersih
Kini, sekitar 80 kepala keluarga di desa tersebut sudah mendapat akses aliran air bersih, kata Matheus Dwi Pramono dari Paguyuban Tirta Asri, Watuagung.
Kemudian, pembangunan akses air bersih dilanjutkan ke Desa Boto, Wonogiri, pada September 2022. Sebanyak 8.520 Insan Kalbe bergerak mengumpulkan dana donasi sebesar Rp211.657.966 yang didapat dari berbagai macam usaha.
"Berkat pembangunan akses air bersih sukses dilakukan, mampu menjangkau 112 kepala keluarga di Desa Boto," kata Antonius Agus dari Paguyuban Manunggal Lestari, Boto.
Program akses air bersih tersebut berawal dari kegiatan Kalbe sebelumnya, seperti pengobatan gratis dan penyuluhan kesehatan, di tiga lokasi di Wonogiri. Dari salah satu komunitas di wilayah itu, Arie mendapat informasi tentang perlunya akses air bersih, yang dikembangkan menjadi inisiatif untuk menciptakan akses air bersih.
Pada 2020, Kalbe berkolaborasi dengan Kalbis Institute melakukan aksi menanam pohon di sepanjang jalur hijau Desa Boto, Wonogiri, Jawa Tengah. Sebanyak 1.000 bibit pohon yang terdiri atas pohon jati dan gayam ditanam dengan melibatkan kolaborasi dunia usaha, akademisi dan warga setempat.
Baca juga: Menteri PUPR: Ketersediaan akses air bersih dorong ekonomi tumbuh
Hal itu sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat sehat lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai komitmen keberlanjutan di bidang kesehatan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST), kata Assistant Manager of Sustainability Kalbe Farma, S.F.D. Arie Wibowo dalam keterangan resmi pada Rabu.
"Kalbe tetap berkomitmen mendukung SDGs, salah satunya dengan menyediakan akses air bersih guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat," kata dia.
Kalbe membuat dua sumber air bersih yakni di Desa Boto, dan Desa Watuagung, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah.
"Atas nama Pemerintah Kabupaten Wonogiri, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak Kalbe karena telah melakukan program CSR untuk pembangunan sarana air bersih," kata Wakil Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno.
Baca juga: Ketua DPR RI: Akses air bersih adalah HAM mendasar
Pembangunan sumber air bersih ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan air bersih di Desa Boto dan Desa Watuagung.
Peresmian saluran air bersih akan dilakukan di Desa Boto, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (9/3).
Ada delapan kecamatan di Wonogiri, namun baru ada dua sumber air bersih yang bisa dimanfaatkan dengan maksimal di Kecamatan Baturetno, yaitu di Desa Boto dan Desa Watuagung.
"Jadi, kami berharap ada bantuan lagi dari Kalbe untuk wilayah lain di Wonogiri. Sebab, kami terkendala dengan masalah dana sehingga belum bisa memenuhi kebutuhan sumber air bersih di Kabupaten Wonogiri," kata Setyo.
Pembangunan akses air bersih sudah mulai dilakukan sejak 2013 di Desa Watuagung dengan jumlah anggaran Rp50 juta. Awalnya, hanya lima kepala keluarga berhasil mendapat aliran air bersih yang dikelola oleh Paguyuban Tirta Asri, Watuagung.
Baca juga: Menhan minta warga 20 desa NTB tak hamburkan bantuan akses air bersih
Kini, sekitar 80 kepala keluarga di desa tersebut sudah mendapat akses aliran air bersih, kata Matheus Dwi Pramono dari Paguyuban Tirta Asri, Watuagung.
Kemudian, pembangunan akses air bersih dilanjutkan ke Desa Boto, Wonogiri, pada September 2022. Sebanyak 8.520 Insan Kalbe bergerak mengumpulkan dana donasi sebesar Rp211.657.966 yang didapat dari berbagai macam usaha.
"Berkat pembangunan akses air bersih sukses dilakukan, mampu menjangkau 112 kepala keluarga di Desa Boto," kata Antonius Agus dari Paguyuban Manunggal Lestari, Boto.
Program akses air bersih tersebut berawal dari kegiatan Kalbe sebelumnya, seperti pengobatan gratis dan penyuluhan kesehatan, di tiga lokasi di Wonogiri. Dari salah satu komunitas di wilayah itu, Arie mendapat informasi tentang perlunya akses air bersih, yang dikembangkan menjadi inisiatif untuk menciptakan akses air bersih.
Pada 2020, Kalbe berkolaborasi dengan Kalbis Institute melakukan aksi menanam pohon di sepanjang jalur hijau Desa Boto, Wonogiri, Jawa Tengah. Sebanyak 1.000 bibit pohon yang terdiri atas pohon jati dan gayam ditanam dengan melibatkan kolaborasi dunia usaha, akademisi dan warga setempat.
Baca juga: Menteri PUPR: Ketersediaan akses air bersih dorong ekonomi tumbuh